Beijing (ANTARA) - China mendesak negara-negara anggota Kelompok Tujuh (G7) untuk meninggalkan "kebiasaan buruk" saling menyalahkan dan mulai bekerja sama dengan komunitas internasional untuk melindungi perdamaian serta mendorong kerja sama dan pembangunan.
“[China] merekomendasikan agar negara-negara G7 mengubah kebiasaan buruk mereka dalam menyalahkan pihak lain dan mengalihkan tanggung jawab, segera berhenti mengambil jalan yang salah dalam mencampuri urusan dalam negeri negara lain dan merugikan pembangunan mereka,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China. Wang Wenbin, Senin.
Wenbin menuturkan bahwa Beijing menentang manipulasi isu-isu terkait China terlepas dari fakta yang ada.
Diplomat tersebut juga mencatat bahwa cara paling efektif untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan adalah dengan menghormati prinsip Satu China dan menentang kemerdekaan Taiwan.
Ia juga menambahkan bahwa upaya China dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) berkontribusi terhadap perdamaian dan stabilitas di Laut Cina Selatan dan menjamin kebebasan navigasi.
Pada Jumat (19/4), negara-negara G7 mengeluarkan Komunike Pertemuan Menteri Luar Negeri yang menyatakan keprihatinan atas situasi di Laut Cina Timur dan Selatan dan menentang upaya sepihak untuk mengubah status quo dengan kekerasan.
Komunike tersebut menekankan pentingnya menjaga perdamaian dan stabilitas di kedua sisi Selat Taiwan dan menyerukan penyelesaian damai atas masalah Taiwan.
Taiwan telah diperintah secara independen dari daratan China sejak tahun 1949.
Beijing memandang pulau itu sebagai provinsinya, sementara Taiwan, sebuah wilayah dengan pemerintahan terpilihnya sendiri, menyatakan bahwa Taiwan adalah negara otonom tetapi tidak mendeklarasikan kemerdekaannya.
Beijing menentang kontak resmi negara asing dengan Taipei dan menganggap kedaulatan Tiongkok atas pulau itu tidak dapat disangkal.
Sumber : Sputnik
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Beijing desak G7 berhenti saling menyalahkan