Ketua Bawaslu Sulawesi Utara Ardiles Mewoh mengatakan bahwa warga lanjut usia (lansia) merupakan segmen penting untuk dijangkau dalam penyelenggaraan Pemilu 2024.
"Selama ini para lansia jarang disentuh pada setiap sosialisasi penyelenggaraan pemilu yang dilaksanakan," kata Ardiles saat menjadi narasumber kegiatan pengabdian kepada masyarakat Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pelita Harapan Jakarta, di Kelurahan Tendeki, Kota Bitung, Jumat.
Warga lansia, menurut dia adalah segmen yang penting untuk disentuh Bawaslu karena disadari selama ini banyak melakukan sosialisasi hanya kepada pemilih pemula.
"Seperti yang terlihat kali ini jumlah lansia di kelurahan ini ternyata cukup banyak,” ujarnya.
Edukasi mengenai literasi digital bagi lansia sangat penting mengingat isu-isu hoaks yang sering bertebaran di sosial media seperti diaplikasi sangat cepat disebarkan saat tahapan pemilu berlangsung.
“Pemilu di era sekarang ada baiknya karena ada keterbukaan informasi. Semua informasi sangat cepat dibagikan oleh masyarakat, ini berkat kemajuan teknologi kita," katanya menambahkan.
Akan tetapi hal ini bisa berdampak tidak baik apabila teknologi digital disalahgunakan karena dengan cepat juga dibagikan berita hoaks.
"Ini pentingnya bagi kita untuk dapat belajar menyaring dengan benar setiap informasi yang kita dapatkan,” sebutnya.
Ardiles memberikan apresiasi program yang dilaksanakan Universitas Pelita Harapan Jakarta yang dapat turun langsung mengedukasi masyarakat.
“Bawaslu sangat mengapresiasi program dari UPH Jakarta ini. Kegiatan seperti ini baik untuk dilaksanakan dan sangat membantu bagi kerja-kerja penyelenggaraan pemilu, karena secara langsung dapat memberikan pembelajaran bagi masyarakat terkait pemahaman kepemiluan,” ungkapnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Dosen UPH Jakarta DR. Desideria Lumongga, M.Si dan DR. Rizaldi Parani, S.Sos,Mir, Bawaslu Kota Bitung serta Pemerintah Kelurahan Tendeki.