Sangihe, Sulut (ANTARA) - Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Jopy Thungari mengatakan telah membentuk tim untuk mendampingi keluarga yang berisiko terjadi kasus stunting.
"Kami telah membentuk tim untuk memberikan pendampingan kepada keluarga yang berisiko terjadinya kasus stunting," kata Jopy di Tahuna, Rabu.
Menurut dia, tim pendamping kasus stunting telah dibentuk di setiap kampung dan kelurahan yang ada di Kabupaten Sangihe.
Dalam pendampingan tersebut, tim akan mengidentifikasi potensial risiko masing-masing keluarga, yang selanjutnya dilakukan intervensi.
Dinas PPKB menekankan upaya pencegahan agar tidak ada lagi bayi yang lahir stunting sehingga identifikasi dilakukan sejak dini kepada calon pengantin.
Selain calon pengantin, tim juga memberikan pendampingan kepada ibu hamil dan ibu pascamelahirkan serta balita.
"Upaya tersebut dilakukan supaya tidak terjadi kasus baru balita menderita stunting, di Kabupaten Kepulauan Sangihe," kata dia.