Manado (ANTARA) - Kadin Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menilai adanya tuntutan kenaikan upah sangat wajar di saat bahan bakar minyak (BBM) mengalami kenaikan.
"Kenaikan BBM selalu berimplikasi pada semua lini, bagi pelaku usaha selain dihadapkan pada naiknya bahan baku, tapi juga berdampak pada penyesuaian upah pekerja," kata Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Sulut Ivanry Matu, di Manado, Selasa.
Dia mengatakan biasanya besaran upah pekerja akan dibahas menjelang akhir tahun untuk kemudian ditetapkan dalam regulasi resmi, jadi tahun depan pasti naik.
"Jika saat ini ada tuntutan kenaikan upah adalah hal yang wajar," ujarnya.
Ivanry menjelaskan pekerja tentu harus sabar menunggu aturan resmi tentang penetapan upah karena kenaikan BBM tidak serta-merta gaji dinaikkan.
Itulah sebabnya ada bansos dari pemerintah sebagai “ban serep” dalam rangka meredam psikologi tekanan harga-harga kebutuhan pokok yang naik.
Kalaupun nanti ada kenaikan upah, katanya, tentu sudah ditinjau dari segala aspek agar memenuhi rasa keadilan semua pihak.
Sebagai pelaku usaha, katanya, tentu sudah cukup memahami tentang multiplier effect kenaikan BBM ini, jadi para pekerja pun tidak perlu khawatir karena selama kebijakan itu ditetapkan dengan pertimbangan yang wajar pasti akan didukung oleh para pengusaha.
"Yang penting jangan sampai beban pengusaha tidak sebanding lagi dengan pendapatan yang mengakibatkan pelaku usaha tidak bisa lagi menjalankan usahanya dengan baik, karena jika itu terjadi maka dampaknya akan lebih buruk terhadap iklim dunia usaha," ucapnya.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kadin Sulut: Wajar tuntutan kenaikan upah saat BBM naik
Berita Terkait
![Presiden Prabowo tidak toleransi korupsi yang menghambat investasi](https://cdn.antaranews.com/cache/160x107/2024/12/03/IMG_20241203_120349.jpg)
Presiden Prabowo tidak toleransi korupsi yang menghambat investasi
Selasa, 3 Desember 2024 13:32 Wib
![UMP hanya naik 6,5 persen, Kadin: Pengusaha hindari PHK](https://cdn.antaranews.com/cache/160x107/2024/12/02/3F5C303F-516C-4236-A3C1-9258D31B231A.jpeg)
UMP hanya naik 6,5 persen, Kadin: Pengusaha hindari PHK
Senin, 2 Desember 2024 7:29 Wib
![Kesepakatan bisnis Indonesia dan China 10,07 miliar dolar AS disaksikan Prabowo](https://cdn.antaranews.com/cache/160x107/2024/11/10/IMG_0343.jpg)
Kesepakatan bisnis Indonesia dan China 10,07 miliar dolar AS disaksikan Prabowo
Minggu, 10 November 2024 22:36 Wib
![Kunjungan luar negeri Prabowo ke APEC dan G20 peluang tarik investasi](https://cdn.antaranews.com/cache/160x107/2024/11/02/072CC487-8535-40EA-8AC1-86C45BFFD873.jpeg)
Kunjungan luar negeri Prabowo ke APEC dan G20 peluang tarik investasi
Sabtu, 2 November 2024 6:57 Wib
![Polemik di Kadin, Arsjad Rasyid ajak seluruh anggota cari solusi terbaik](https://cdn.antaranews.com/cache/160x107/2024/04/11/IMG-20240411-WA0013_1.jpg)
Polemik di Kadin, Arsjad Rasyid ajak seluruh anggota cari solusi terbaik
Rabu, 25 September 2024 12:36 Wib
![Ada tiga konfederasi buruh akui ketum Kadin masih dipegang Arsjad Rasjid](https://cdn.antaranews.com/cache/160x107/2021/04/14/KSPSI.jpg)
Ada tiga konfederasi buruh akui ketum Kadin masih dipegang Arsjad Rasjid
Rabu, 18 September 2024 11:59 Wib
![Ketum Kadin Anindya Bakrie fokus sukseskan program Jokowi dan Prabowo](https://cdn.antaranews.com/cache/160x107/2024/09/15/IMG_3438.jpeg)
Ketum Kadin Anindya Bakrie fokus sukseskan program Jokowi dan Prabowo
Minggu, 15 September 2024 18:24 Wib
![Terpilih ketum Kadin, Anindya: Kadin ingin bekerja sama lebih baik dengan pemerintah](https://cdn.antaranews.com/cache/160x107/2024/09/14/1000100360.jpg)
Terpilih ketum Kadin, Anindya: Kadin ingin bekerja sama lebih baik dengan pemerintah
Minggu, 15 September 2024 7:45 Wib