Jakarta (ANTARA) - Direktur Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Eva Aderia akan memperluas penggunaan platform PINTAR untuk berbagai aktivitas pelayanan keuangan kepada masyarakat.
"PINTAR akan terus diperluas karena memang eranya itu era digital, jadi kita harus mengikut era tersebut," katanya saat meninjau penukaran uang baru di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, Kamis.
Eva menjelaskan PINTAR yang bisa diakses melalui website pintar.bi.go.id tersebut pada awalnya diluncurkan untuk penukaran uang pecahan khusus Rp75 ribu. Sambutan dari masyarakat sangat baik dan animonya cukup tinggi dikarenakan bisa menentukan waktu penukaran sesuai kebutuhan. Lalu Bank Indonesia memperluas layanan untuk penukaran uang cacat atau rusak.
"Jadi mereka daftar dan mereka tinggal datang ke Bank Indonesia bawa uangnya. Nah akhirnya kita perluas lagi ke uang rupiah karena memang kalau melihat anak-anak muda kan ingin yang praktis," ujar Eva.
Baca juga: Gubernur BI nilai Inflasi di negara berkembang kini jadi masalah serius
Penukaran uang rupiah melalui PINTAR dilakukan untuk pertama kalinya pada momentum Lebaran 2022. Setiap masyarakat yang ingin menukarkan uang baru melalui kas keliling milik Bank Indonesia yang tersebar di 445 titik di Indonesia tersebut, harus terlebih dahulu mendaftar dan memilih tanggal, waktu dan lokasi yang diinginkan.
Setibanya di lokasi penukaran, masyarakat bisa langsung menukarkan uang tanpa harus mengantre panjang seperti masyarakat datang secara go show. Hingga hari terakhir penukaran uang pada Kamis, 28 April, Bank Indonesia mencatat sebanyak 47.049 orang telah mendaftar untuk menukarkan uang melalui aplikasi PINTAR.
"Konsep pintar ini memang kami buat dengan konsep MANTAP artinya ke murah, mudah, nyaman, terjamin, akurat dan pasti," ungkapnya.
Salah satu pengguna PINTAR bernama Wina (28) yang ditemui di Pasar Pramuka usai menukarkan uang mengaku sangat terbantu dengan kehadiran PINTAR yang membuat penukaran uang menjadi lebih praktis dan simple.
“Biasanya saya menukarkan ke bank dan ini lebih simple dan engga menghabiskan waktu juga,” tuturnya.
Wina mengaku mendapat informasi mengenai PINTAR melalui instagram Bank Indonesia dan telah melakukan pendaftaran sejak satu minggu yang lalu. Ia pun berharap ke depan kegiatan serupa bisa diteruskan dan server PINTAR bisa lebih optimal.
"Kendalanya web pada awal-awal itu susah ya diakses, servernya masih down dan akhirnya bisa dapat yang hari ini," ucapnya.
Adapun layanan yang diberikan Bank Indonesia kepada masyarakat adalah layanan penukaran uang cacat atau uang rusak, klarifikasi uang palsu dan penukaran uang rupiah.
Baca juga: BI: Uang beredar tumbuh 13,3 persen jadi Rp7.810,9 triliun pada Maret