Manado (ANTARA) - Karantina Pertanian Manado (KPM) mendorong penciptaan eksportir baru di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) tahun 2022 ini.
"Kami berupaya mendorong agar terciptanya banyak pengekspor baru dari Sulut, sehingga mampu meningkatkan devisa bagi negara," kata Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara (Sulut) Kepala Karantina Pertanian Manado Donny Muksydayan Saragih, di Manado, Minggu.
Donny mengatakan kali ini ada satu ekspotir baru asal Sulut yang mampu memenuhi permintaan produk biji pala ke Vietnam
"Pala atau Myristica fragrans sebanyak 42 ton dengan nilai ekonomi Rp 5 miliar milik PT Olam Indonesia ini diberangkatkan menuju Vietnam," kata Donny.
Dia mengatakan komoditas biji pala yang diekspor telah melalui serangkaian tindakan karantina guna memastikan seluruh persyaratan teknis negara Vietnam terpenuhi.
Donni menjelaskan, PT Olam Indonesia menambah deret pelaku usaha agribisnis asal Sulut yang berhasil memasok komoditas pertanian untuk memenuhi kebutuhan pasar global.
"Selain menambah ragam ekspor, kamipun fokus untuk menambah jumlah eksportir. Salah satunya dengan membuka akses informasi ekspor baik dengan cara konvensional maupun digital," tambah Donni.
Karantina Pertanian Manado memiliki tugas pokok dan fungsi mengawasi keamanan dan pengendalian mutu pangan dan pakan asal pertanian yang dilalulintaskan di Provinsi Sulut. Selain itu, secara khusus Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, red) melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) memberi tugas khusus dalam mengawal upaya peningkatan ekspor.
Melalui gerakan tiga kali lipat ekspor, Gratieks secara sistematis mulai dari hulu, hilir hingga layanan akselerasi difokuskan untuk mencapai target nilai yang telah dipatok.
Pada saat yang sama, Kepala Bea Cukai Bitung menyerahkan Nota Pelayanan Ekspor (NPE) kepada PT Olam Indonesia.
"Dalam mengakselerasi ekspor produk pertanian asal Sulut, kami terus memperkuat sinergisitas dengann Karantina Pertanian Manado. Hasilnya sudah mulai terlihat, salah satunya bertambahnya jumlah eksportir," ujar Zubaidy.