Jakarta (ANTARA) - Rafa Nadal mengatakan pemain yang memukul wasit merugikan tenis dan oleh karena itu hukuman yang lebih keras perlu diterapkan untuk mencegah hal itu terjadi.
Komentar Nadal tersebut muncul setelah Alexander Zverev diskors satu tahun setelah marah-marah di Acapulco bulan lalu dengan memukulkan raketnya ke kursi wasit dan melecehkan wasit secara verbal.
Mengingat intensitas kemarahan Zverev dan posisinya yang dekat dengan kaki kursi wasit, banyak yang kaget petenis Jerman berusia 24 tahun itu masih dibolehkan bermain dalam turnamen Indian Wells.
"Saya berhubungan baik dengan Sascha, saya menyukainya, saya sangat sering berlatih dengan dia, jadi saya berharap yang terbaik untuknya. Dan dia tahu dirinya salah dan dia menyadarinya sejak dini dan itu hal yang positif," kata Nadal menjelang bertanding dalam turnamen Indian Wells.
"Di sisi lain, jika kita tidak bisa mengendalikan sikap seperti ini di lapangan, bukan hanya satu kasus ini, ada hal lain yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir."
"Jika kami tidak dapat menghukum sikap seperti ini dengan cara yang sedikit lebih kuat, maka kami sebagai pemain akan merasa semakin kuat saja dari waktu ke waktu."
"Dalam olahraga ini, kita harus menjadi contoh positif, terutama untuk anak-anak."
Petenis Spanyol itu 21 kali menjuarai Grand Slam yang merupakan rekor tenis putri, dalam Australian Open pada Januari dan tidak pernah kalah dalam 15 pertandingan musim ini setelah absen tahun lalu karena cedera kaki.
Dia sendiri terkejut kepada sukses sebanyak itu yang dia capai.
"Seperti semua orang tahu, ini salah satu turnamen favorit saya," kata Nadal yang tinggal di resor pribadi pemilik turnamen dan miliarder Larry Ellison, Porcupine Creek Golf Club.
"Saya telah berlatih, bermain golf, menikmati cuaca yang baik di sini dan berusaha siap menghadapi turnamen ini. Saya berusaha untuk tenang, tetapi saya meningkatkan latihan."