Manado (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) melakukan penguatan deteksi dini konflik sosial di wilayah terdepan tertinggal dan terluar (3T), khususnya di Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Penguatan deteksi dini konflik sosial ini melibatkan semua agama yang ada di Kabupaten Talaud," kata Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Kepulauan Talaud Suratno, melalui keterangan tertulis yang diterima di Manado, Sulut, Kamis.
Dia mengatakan untuk memperkuat hal tersebut, semua masyarakat di daerah yang berbatasan dengan Filipina itu, harus memahami konsep dasar moderasi beragama.
Suratno menjelaskan moderasi beragama merupakan hal yang sangat penting dalam mendeteksi dini konflik sosial berdimensi keagamaan.
"Untuk itu saya mengimbau kita semua untuk lebih memahami konsep dasar moderasi beragama agar kita bisa bertindak dengan baik dan benar untuk menghindari terjadinya konflik-konflik yang tidak diinginkan," katanya.
Ia mengatakan masyarakat juga harus cerdas dalam melihat setiap informasi yang beredar, khususnya di media sosial. Sehingga bisa membedakan mana informasi hoaks atau bohong dan mana berita yang benar.
"Marilah bijak dalam menggunakan media sosial," katanya.
Ia mengajak untuk terus menggaungkan moderasi beragama di Kabupaten Kepulauan Talaud agar kerukunan dan kedamaian antar umat beragama dapat terus terjaga di Bumi Porodisa.

