Manado (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) memperkuat digitalisasi pembayaran untuk retribusi kebersihan dengan menggunakan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Penggunaan QRIS untuk pembayaran retribusi kebersihan yang diadakan di Kecamatan Ratahan, dan menjadi bagian dari program strategis Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kabupaten Minahasa Tenggara," kata Kepala BI Perwakilan Sulut Joko Supratikto di Manado, Sabtu.
Kegiatan tersebut, menurut dia, menjadi bukti konkret komitmen pemerintah daerah dalam membangun pelayanan publik yang lebih bersih, baik secara lingkungan dan transparan secara tata kelola, serta memperluas akses masyarakat terhadap sistem pembayaran digital nasional.
BI bersama Pemkab Minahasa Tenggara terus memperkuat sinergi dalam mendorong digitalisasi daerah. Hal itu, kata Joko, diwujudkan pada penyelenggaraan kegiatan Sosialisasi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga.
Sementara itu, Asisten II Sekretariat Daerah Minahasa Tenggara Arnold Mokosolang mengatakan pengelolaan sampah bukan hanya terkait isu teknis, tapi panggilan moral bersama.
“Mari kita ubah pola pikir kita dari buang sampah menjadi pilah dan olah sampah karena sampah bukan semata limbah, tapi potensi,” katanya, menegaskan.
Pada kesempatan yang sama, pemerintah kabupaten secara resmi meluncurkan penggunaan QRIS sebagai kanal pembayaran retribusi kebersihan.
Langkah itu, lanjutnya, menjadi lompatan menuju sistem pelayanan publik yang lebih efisien, transparan, dan akuntabel, sejalan dengan amanat transformasi digital dalam kerangka kerja TP2DD.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara menyatakan komitmen untuk mendorong masyarakat agar secara rutin menggunakan QRIS dalam pembayaran retribusi kebersihan, serta memperluas adopsi kanal digital di berbagai lini pelayanan publik lainnya.
Dengan kegiatan tersebut, Minahasa Tenggara juga menegaskan langkahnya sebagai salah satu kabupaten pelopor digitalisasi layanan retribusi berbasis QRIS di Sulawesi Utara serta menjadi salah satu contoh sinergi nyata antara keberlanjutan lingkungan dan inovasi keuangan digital.
Suasana edukatif dimeriahkan dengan kehadiran "BI Stars-Nyong Nona Manado 2025", yang tampil sebagai duta literasi digital Bank Indonesia.
Dengan gaya komunikatif dan atraktif, mereka menjelaskan manfaat QRIS, dilanjutkan dengan user experience transaksi menggunakan QRIS oleh para peserta dengan nilai Rp1.
Bank Indonesia pun menyatakan kesiapan dalam mendukung berbagai program TP2DD, termasuk dalam penyusunan peta jalan, asistensi teknis dan penguatan edukasi masyarakat.

