Manado, (Antara News) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya, Jawa Timur, dan Dumai, Riau, melakukan studi banding di Manado untuk mempelajari pariwisata dan pengembangan reklamasi, serta bagi hasil dengan pemerintah.
"Kami sangat kagum dengan keberhasilan pemerintah Kota Manado dalam mengembangkan lahan reklamasi menjadi salah satu kawasan ekonomi yang berhasil dan maju, padahal di Kota Surabaya kami juga sudah punya tempat yang sama tetapi jauh sekali tertinggal dengan Manado," Kata Ketua Tim DPRD Surabaya, Mochammad Machmud S.Sos di Manado, Kamis.
Ia mengakui memang jika dibandingkan dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Surabaya jauh berbeda tetapi perkembangan Manado sangat bagus, sehingga dianggap sangat pantas menjadi daerah tujuan studi banding.
Sementara ketua tim dari Dumai yakni Agus Purwanto mengatakan Dumai berbatasan langsung dengan luar negeri yakni Malaysia mengembangkan industri untuk mendukung pengembangan daerah tersebut.
"Kami menjadikan Manado sebagai lokasi studi perbandingan sebab Manado mengembangkan laut untuk menarik wisatawan dan mengembangkan perekonomian dari reklamasi, itu akan menjadi salah satu bahan masukan bagi kami untuk dipresentasikan kepada pemerintah kalau bisa ditiru di Dumai," kata Agus Purwanto.
Selain itu Surabaya dan Dumai juga mengakui perkembangan Manado dalam lima tahun terakhir yang sangat bagus dimana seluruh pusat kota menjadi sangat bersih dan tertata, sehingga bisa meraih adipura.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Manado Ferry Siwi mengatakan dalam reklamasi tersebut dilakukan dengan kesepakatan dimana pemerintah mendapatkan 16 persen dari lahan tersebut sementara sisanya dikembangkan oleh para pengembang.
"Lahan reklamasi dikembangkan sebagai kawasan perekonomian baru di Manado dan membuat Manado menjadi maju dengan tingkat kerusakan laut yang rendah," kata Siwi.
Mengenai lokasi wisata bahari Siwi mengatakan mereka mengembangkan Bunaken walaupun itu dibawa langsung Menteri Pertanian tetapi ada Dewan penyantun yang mengelolannya sehingga lokasi wisata tersebut bisa dikembangkan seperti sekarang dan menjadi salah satu aset daerah dan menarik wisatawan ke Manado.
Sementara Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Manado, Joshua Pangkerego mengatakan untuk mendapatkan adipura bukan hanya menonjolkan kebersihan tetapi banyak faktor dan itu yang berhasil dilakukan pemerintah sehingga bisa meraih adipura selama tiga tahun berturut-turut.(*)