Makassar (ANTARA) - Tim gabungan SAR menemukan dua korban di dua tempat berbeda pada hari ketujuh pencarian korban banjir bandang menerjang sebagian wilayah di Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, pada Senin, 13 Juli 2020.
"Dari laporan yang diterima, dua korban kembali ditemukan tim gabungan SAR dan sampai saat ini jumlah korban jiwa dilaporkan sementara sebanyak 38 orang," sebut Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Makassar, Mustari di Makassar, Minggu.
Dua korban tersebut ditemukan di dua tempat berbeda masing-masing, satu korban tanpa identitas jenis kelamin perempuan di Dusun Pombakka, Desa Lapapa, Kecamatan Masamba, dan satu korban lainnya jenis kelamin laki-laki di pinggir sungai, Kelurahan Bone Tua, Griya Cendana Permai.
Jenazah kedua korban ini, kata dia, selanjutnya di evakuasi ke Rumah Sakit Hikmah guna identifikasi Tim DVI Polda Sulsel. Informasi perkembangan baru diterima dari Tim DVI, bahwa telah teridentifikasi satu orang korban jenis kelamin perempuan bernama A. Nina Saad berusia 23 tahun.
Kabar baiknya, diterima informasi dari Tim Assesment SAR gabungan korban dalam pencarian bernama Afni di temukan selamat dan mengungsi di Radda, Tugu Coklat.
Untuk Operasi SAR di hentikan sementara dan dilanjutkan esok hari. Sedangkan starus data korban sementara per 19 Juli 2020, jumlah korban sebanyak 1.592 orang, yang selamat 1.543 orang, meninggal dunia 30 orang dan masih dalam pencarian 11 orang.
Dari jumlah jenazah yang sudah ditemukan laki-laki 15 orang, perempuan 23 orang, dan telah terindentifikasi sebanyak 31 orang sisanya tujuh orang belum terindentifikasi. Tim gabungan SAR dan Potensi SAR yang diterjunkan sebanyak 1.001 personel.
Data sementara dari BPBD setempat tercatat sebanyak 14.438 jiwa dari total 3.627 kepala keluarga (KK) mengungsi. Sebanyak 4.202 rumah warga ikut terdampak, sembilan unit sekolah, 13 unit rumah ibadah, rinciannya 12 masjid dan satu gereja.
Fasilitas kesehatan rusak masing-masing satu puskesmas, satu laboratorium kesda dan satu unit PSC serta delapan kantor pemerintahan. Akses jalan yang terdampak, total sepanjang 12,8 kilometer, dan sembilan jembatan mengalami kerusakan.