Sitaro (ANTARA) - Dalam upaya percepatan penanggulanan Covid-19 dan dampak sosial yang terjadi, Pemerintah Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) memaksimalkan kinerja perangkat daerah dengan memantau ketersediaan beras di gudang Bulog Kelurahan Tatahadeng.
Bupati Sitaro Evangelian Sasingen di Ondong, Rabu, mengungkapkan harus ada antisipasi ketersediaan beras, karena ini berkaitan dengan ketahanan Pangan di Sitaro, karena itu harus dipantau terus.
"Kami tidak mau kecolongan, apalagi terjadi kekurangan beras di Sitaro. Karena itu sudah perintahkan Kadis Sosial untuk mengawasi ketersediaan Beras, demikian juga untuk sembako sudah saya perintahkan Kadis Perindag untuk memantau ketersediaan stock dan juga memantau stabilitas harga. Dua Dinas ini, saya minta lakukan pengawasan 1x 24 jam," tegas Sasingen
Kepala Dinas Sosial Evita Janis menjelaskan, saat ini ada 160 ton beras di gudang Bulog, sudah termasuk CBP (Cadangan Beras Pemerintah) 100 ton. Direncanakan Bulan April akan ketambahan 150 Ton.
“Untuk penyaluran bantuan beras terkait wabah corona juga sudah sementara dilakukan, kemarin sudah ada empat kampung di wilayah Siau yang menerima bantuan ini dan untuk penerima bantuan di kampung itu sesuai dengan proposal yang dimasukkan ke dinsos, untuk kampung lain pun diharapkan dapat memasukkan proposal di dinsos untuk dapat ditindak lanjuti “ harap Janis.
Janis juga menuturkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Bulog untuk penjualan beras. "Gudang bulog buka setiap hari kerja. Jadi siapa saja bisa membeli beras, maksimal 50 KG. Terpantau rentang pembelian beras oleh masyarakat rata rata 5 s/d 10 Kg. Di Gudang Bolog ada juga Minyak kelapa dan tepung" bebernya.
Dia pun mengimbau masyarakat agar tidak panik dan tidak khawatir dengan ketersediaan beras. "Kami jamin beras cukup bagi masyarakat Sitaro" tutupnya