Sitaro, (Antaranews Sulut) - Bupati Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Evanglien Sasingen, SE, mengatakan, pihaknya sangat membutuhkan helikopter untuk memantau secara langsung kondisi masyarakat korban erupsi Karangetang di daerah terisolir.
"Saat ini kami memang sangat membutuhkan helikopter, karena lokasi yang terkena langsung guguran lava adalah Desa Batubulan, benar-benar terisolir, tidak bisa dilalui lewat jalan darat dan di laut gelombang sangat tinggi," kata Bupati Eva, di Ondong, Siau, Jumat.
Dia mengatakan, kondisi guguran lava yang sudah sampai ke laut dan menyebabkan jalan darat tertutup dan tak bisa dilalui, dari lautpun susah karena sekarang cuaca sedang tidak bersahabat dan gelombang laut yang tinggi lebih dari 1,5 meter sangat membahayakan sehingga membuat upaya evakuasi 494 orang warga terisolir susah.
Karena itu menurutnya, maka pihaknya berharap bisa mendapatkan bantuan helikopter supaya bisa melakukan melakukan pemantaun dan kalau bisa membantu evakuasi warga yang masih terisolir di Batubulan.
Dia menambahkan kondisi saat ini, makin mengkhawatirkan karena hujan mulai turun, sehingga ditakutkan ada banjir lava yang akan juga membahayakan nyawa manusia jika sampai terjadi.
Meski demikian, Eva mengatakan, pihaknya tetap berupaya mengevakuasi warga yang terisolir, namun memang selama dua hari ini tim evakuasi kesulitan mendekati esa Batubulan, karena halangan tersebut.
Untuk itu, kata bupati perempuan pertama di Kabupaten Sitaro itu, pihaknya supaya untuk menolong warga yang terisolir dengan menyediakan bantuan yang diperkirakan cukup sampai 15 hari, kedepan.
"Juga sudah ada bantuan yang diberikan dari BNPB, BPBD bahkan dari Kapolda yang sudah diserahkan sejak pekan lalu dan masih cukup sampai sampai 15 hari," katanya.
Namun menurutnya, para korban membutuhkan, keperluan ndi seperti sabun dan lainnya, serta untuk tidur yakni tikar dan matras bagi warga yang berjumlah ratusan orang itu.***