Sitaro, (Antaranews Sulut) - Bupati Siau Tagulandang Biaro (Biaro), Evangline Sasingen, SE, mengatakan, jumlah pengungsi akibat erupsi Gunung Karangetang, bertambah menjasdi 132 jiwa dan akan dipindahkan ke shelter di desa Paseng, Siau barat.
"Jumlah pengungsi bertambah, dan karena kondisi makin memburuk, kami sudah menginstruksikan agar warga dipindahkan dari pengungsian dari Batubulan, ke Desa Paseng," kata Eva, di Ondong, Siau.
Dia mengatakan, saat ini jalur darat kembali tertutup guguran lava, dan warga bersama cdengan TNI dan Polri bekerja sama untuk membersihkan jalan yang tertutup lava, dari Nameng dan di Desa Batubulan.
Tetapi kapan bisa ditembus belum bisa dipastikan, karena medannya sulit dan guguran lava dari kawah utama, masih terus terjadi sehingga kondisi menjadi sulit, tetapi berharap secepatnya bisa ditembus," katanya.
Mengenai distribusi bantuan kepada para korban, dia mengatakan, pemerintah berupaya mendistribusikan bantuan, tetapi terkendala dengan cuaca dan kondisi jalan yang tertutup lava.
"Kami terkendala cuaca,, sehingga kapal susah mendapati dermaga untuk membawa bantuan, tetapi sejak awal sudah didistribusikan kepada para korban oleh BPBD dan dinas sosial," katanya.
Termasuk katanya adalah bantuan dari Kapolda bagi para korban bencana yang berada di pengungsian, sehingga bisa mendapatkan tambahan logistik.
Dia pun menyampaikan terima kasih kepada Basarnas yang sudah bergabung membantu mengevakuasi para korban sehingga bisa mengungsi ke tempat yang baik.
Sementara Nahkoda Kap Basarnas Sulut, Hartje Raintama, mengatakan, saat ini ada 30 personel yang membantu korban bencana Siau.
"Kami sudah siap dengan kapal, dan mengevakuasi para korban, sambil tetap memantau kondisi supaya sama-sama aman, karena untuk menyelamatkan korban harus mengamankan diri sendiri dulu," katanya.
Sebelumnya, katanya sudah ada empat personel Basarnas dari Tahuna yang datang membantu para korban dan sudah bergabung dari Sulut. ***