Manado, (Antaranews Sulut) - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) membantah jika pihaknya ikut terlibat dalam kisruh yang terjadi antar kader berlambang kepala banteng tersebut di Kabupaten Minahasa Tenggara.
"Tidak ada keterlibatan sama sekali dengan oknum-oknum anggota partai Kabupaten Minahasa Tenggara yang sedang berselisih. Dan apa yang terjadi di sana merupakan dinamika dan hal yang biasa terjadi dalam satu organisasi," kata Sekretaris DPD PDI-P Provinsi Sulut Franky Wongkar
Dia pun meminta seluruh kader di Kabupaten Minahasa Tenggara untuk tetap solid mengamankan agenda partai yang sedang berlangsung saat ini.
"Kami meminta kader PDI-P di Kabupaten Minahasa Tenggara solid untuk mengamankan agenda partai, yakni memenangkan pasangan calon yang diusung oleh partai," di Manado.
Dia menuturkan, adanya riak-riak yang muncul di antara sesama kader PDI-P di Kabupaten Minahasa Tenggara mendapatkan perhatian dari DPD.
"Kami sudah mengumpulkan para kader partai yang ada di Kabupaten Minahasa Tenggara dan mereka dengan bulat menyatakan akan solid mengamankan agenda partai," ujarnya.
Dia menuturkan, para kader partai yang berada di eksekutif maupun yang berada di legislatif agar menghindari gesekan di antara mereka.
"Jadi semua kader diminta menghindari gesekan yang bisa terjadi. Apa yang telah menjadi keputusan semua elemen partai diwajibkan untuk memenangan pasangan calon," tegasnya.
Namun menurut Wakil Bupati Minahasa Selatan ini, jika dikemudian hari ditemukan adanya perbuatan melawan partai, pihaknya takkan segan-segan mengambil langkah tegas terhadap oknum-oknum tertentu.
“Namun kalau ada kalau ada oknum yang melakukan perbuatan melawan partai entah dia di fraksi ataupun pengurus partai, tentu kami akan menerapkan aturan partai yang berlaku. Dan PDI-P sangat disiplin dalam aturan keanggotaan yang tidak dapat menjalankan perintah partai," tandasnya.
Sebelumnya Ketua DPC PDI-P Kabupaten Minahasa Tenggara James Sumendap meminta DPD memberikan perhatian, karena adanya dugaan oknum kader partai yang membuat kegaduhan membawa nama pengurus DPD.
"Terkesan dalam masalah ini orang DPD membiarkan. Tapi kalau itu, ditanyakan ke DPD kenapa seperti itu. Sebab dari hal tersebut ada yang membawa-bawa nama DPD,” ungkap James.***2***