Manado (ANTARA) - PT Angkasa Pura Indonesia Bandara Sam Ratulangi (Samrat) Manado, Sulawesi Utara, siap menghadapi arus balik mudik Lebaran 1446 Hijriah.
"Selama periode mudik dan arus balik Lebaran tahun 2025, berbagai bandara di Indonesia telah menyiapkan posko layanan terpadu untuk memastikan kelancaran dan keamanan arus penumpang, termasuk diantaranya adalah Bandara Sam Ratulangi Manado," kata GM Bandara Samrat Maya Damayanti, di Manado, Jumat.
Maya Damayanti prediksi arus balik kali ini diperkirakan pada H+6 masa posko Angkutan Lebaran atau pada tanggal 7 April 2025, dimana estimasi akan mencapai sekitar 7.000 penumpang dan pergerakan pesawat mencapai 70 kegiatan.
“Saya berharap hingga penutupan posko angkutan lebaran nanti, yaitu pada tanggal 11 April 2025 diharapkan semuanya berjalan lancar, aman dan nyaman bagi seluruh penumpang.
Dia mengatakan, sejak dibukanya Posko Lebaran pada tanggal 21 Maret 2025 telah diprediksi bahwa puncak arus mudik terjadi pada H-3 yaitu pada tanggal 28 Maret 2025 dan hal ini sudah sesuai dengan prediksi dari posko lebaran.
Jumlah Penumpang pada H-3 terdapat 6 ribuan penumpang atau naik sebanyak 22,1 persen dan pergerakan pesawat naik sebanyak 4,1 persen.
Secara keseluruhan data angkutan lebaran sejak dibukanya posko angkutan lebaran dari tanggal 21 Maret 2025 sampai dengan 1 April 2025, Bandara Sam Ratulangi telah melayani 64 ribuan penumpang atau naik sebanyak 13,2 persen dan pergerakan pesawat naik sebesar 3,1 persen, namun secara recovery dibandingkan dengan tahun 2019 baru mencapai 94,4 persen.
Maya mengatakan selama masa periode Lebaran PT Angkasa Pura Indonesia selalu berkoordinasi dengan instansi terkait, diantaranya koordinasi dengan BMKG terkait dengan kondisi cuaca di area Bandara dan koordinasi dengan sejumlah maskapai.
Ia mengatakan juga memastikan fasilitas dan personal bandara untuk menjamin keselamatan penerbangan, termasuk diantaranya akibat cuaca buruk beberapa penerbangan dialihkan atau divert ke bandara lain, seperti yang terjadi pada tanggal 21 dan 22 Maret 2025 dimana beberapa penerbangan dialihkan ke Gorontalo dan Balikpapan.
Adapun akibat beberapa kondisi cuaca yang mengakibatkan beberapa penerbangan di masa posko lebaran ini mengalami delay dan untuk penanganan penumpang tentunya disesuaikan dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 89 tahun 2015.