Manado (AntaraSulut) - Banyak dari kita di Indonesia belum pernah mendengar nama Fazioli, padahal di dunia musik piano ini kini dianggap terbaik di dunia oleh para pianis terkemuka dan disahkan oleh majalah The Economist tahun 2003.
Produksi piano ini adalah yang termuda dibandingkan merk lain seperti Bluthner, Yamaha, Steinway, dan lainnya yang telah berusia puluhan bahkan ratusan tahun. Pendirinya adalah Paolo Fazioli (lahir 1944).
Fazioli membuat piano pertamanya di tahun 1980 di Sacile, kota kecil dekat Venezia. Kini Fazioli juga membuat tipe F308, yang dengan ukuran 3,08 meter adalah piano terbesar yang pernah dibuat. Fazioli juga membuat tipe Fazioli M. Liminal, yang hanya ada 10 instrumen di dunia, berharga 6 milyar rupiah. Salah satunya kini ada di Jakarta, dan pianis Ananda Sukarlan merekam CD terbarunya dengan instrumen ini yang akan terbit bulan Juni nanti, tepat pada ulang-tahunnya ke 49, memainkan musik Alfredo Casella, Jean Sibelius, Claude Debussy, Rimsky Korsakov dan karyanya sendiri.
“Berkat Fazioli, kini instrumen piano berevolusi lagi. Dari abad 17 ke 18 instrumen yang senarnya dipetik dgn plektrum berubah ke piano yang senarnya dipukul dengan hammer, dan kemudian berubah konstruksinya di saat hidup Beethoven, dan zaman Romantik berubah lagi yang berdampak ke style (gaya) musik piano yang ikut berubah. Sudah 100 tahun lebih instrumen ini tidak berkembang. Baru Paolo Fazioli, seorang visioner, berhasil membuat instrumen yang lebih canggih, dengan konstruksi kayu yang berbeda, mekanisme lebih baik dan penambahan pedalâ€, kata Ananda Sukarlan, Maestro Pianis sekaligus Komposer musik klasik yang namanya telah mendunia.
Ananda sendiri juga telah menjadi bagian dari sejarah Fazioli, seperti yang dipaparkan di wikipedia edisi bahasa Inggris ( https://en.wikipedia.org/wiki/Fazioli ) . Ia merekam CD pertamanya di tahun 1993 dengan piano Fazioli pertama yang ada di Belanda. CD ini kemudian mendapat pujian di seluruh Eropa, antara lain dari komponis Sir Michael Tippett yang karyanya, Sonata no. 1 direkam Ananda di CD tersebut.
Fazioli sudah ada di Indonesia sejak keluarga Panigoro (MEDCO Energi) membelinya di tahun 2014 untuk gedung konser mereka Soehanna Hall di Energy Building. Berbagai konser musik klasik bersejarah telah diadakan di sana, dimainkan antara lain oleh Jean Louis Haguenauer, Stephen Hough, Barry Snyder, Ananda Sukarlan, Daniel Herscovitch, Edith Widayani, Anthony Hartono.
Paolo Fazioli yang kini berusia 73 tahun ini dattang ke Jakarta untuk mengunjungi perwakilan pertama Fazioli di Indonesia, The Grand Signature Piano. Dalam lawatannya ke Indonesia, Fazioli sekaligus tampil di depan umum di talkshow “The Grand Show with Ananda Sukarlan†yang diadakan di The Grand Piano Atelier di Harco Building, Mangga Dua-Jakarta.
Di acara ini juga CD Ananda Sukarlan “The Pentatonic Connection†yang bersejarah itu diluncurkan remake-nya. CD ini berisi karya-karya komponis besar dunia yang telah terinspirasi oleh musik gamelan, yaitu Tippett, Debussy, Leopold Godowsky, Oliver Knussen dan Geoffrey King.