Manado (ANTARA) - Sejumlah pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) memanfaatkan libur Imlek dengan memperdalam skill untuk berinovasi dan memaksimalkan pemasaran produk.
"Momen libur panjang menjadi waktu yang sangat potensial bagi pelaku UMKM untuk memaksimalkan strategi pemasaran dan terus berinovasi," kata Pemilik Rumah Terpadu UMKM Indonesia Ansye Lucas, di Manado, Selasa.
Dia mengatakan dengan lebih banyaknya waktu luang yang dimiliki pelaku usaha, peluang untuk memperkenalkan produk atau layanan semakin besar.
Margaretha Kakante Pemilik Ramantha Kitchen di Bitung mengatakan pelaku UMKM harus bisa memanfaatkan momen ini dengan berbagai pendekatan, baik secara daring maupun luring.
"Saat libur, kami tidak tinggal diam, dan terus melakukan inovasi produk maupun strategi pemasaran," katanya.
Pelaku UMKM lainnya, Mila Amelia, mengatakan libur panjang bisa menjadi pelajaran penting untuk terus berinovasi dalam strategi pemasaran.
Dukungan pemerintah dan partisipasi aktif dari pelaku usaha menjadi kunci dalam memperkuat daya saing UMKM di tengah tantangan ekonomi yang ada.
Dengan sinergi yang baik, katanya, momen libur panjang Isra Mikraj dan Imlek 2025, tidak hanya menjadi ajang rekreasi bagi masyarakat, tetapi juga peluang emas bagi UMKM untuk berkembang.
Dampak libur, katanya, yang pasti roda perekonomian di daerah akan bergerak, karena ada perputaran uang dari konsumen dan wisatawan.
Dampak positif juga dirasakan UMKM, utamanya yang mendukung sektor pariwisata, seperti kuliner dan kerajinan.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Sulut Ivanry Matu menjelaskan UMKM selain berinovasi dan melakukan penguatan pemasaran, perlu juga diberikan bimbingan dan pelatihan sehingga UMKM bisa naik kelas.