Manado (ANTARA) -
"Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng laut Pasifik," katanya dalam laporan yang dibagikan dalam grup percakapan "BMKG dan Stakeholder" di Manado, Kamis.
Dia menambahkan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi dengan episenter pada koordinat 2,25° LU; 128,70° BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 50 kilometer timur laut Daruba, Maluku Utara pada kedalaman 32 kilometer itu memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 15.10 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya satu aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo M 4,3.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Masyarakat juga diharapkan menghindari bangunan yang retak atau rusak, memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, serta memastikan tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.
Selanjutnya, masyarakat memastikan Informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi dan telah terverifikasi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG: Gempa Morotai akibat aktivitas subduksi lempeng laut Pasifik