Manado (ANTARA) - Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah X Octavianus Ramba mengatakan segmen kepesertaan JKN di Sulawesi Utara terbesar adalah Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN, yaitu sebesar 36 persen.
"Kalau dilihat per segmen maka segmen terbesar peserta JKN di Provinsi Sulut adalah PBI APBN yaitu 36 persen. Peserta segmen ini iurannya dibayarkan oleh Pemerintah Pusat," kata Octavianus di Manado, Jumat.
Segmen terbesar kedua adalah PBI APBD (iurannya dibayarkan oleh pemerintah daerah) sebesar 22 persen, sedangkan peserta mandiri sebanyak 16 persen, Pekerja Penerima Upah (PPU) Pegawai Negeri Sipil sebanyak 12 persen dan PPU Badan Usaha sebesar 11 persen.
"BPJS Kesehatan berharap kepesertaan minimal setiap kabupaten dan kota di tahun ini bisa mencapai 98 persen dari jumlah penduduk," katanya.
Octavianus mengatakan, berdasarkan jumlah penduduk, maka cakupan kepesertaan di Provinsi Sulut hingga 1 Mei 2024 sebesar 101,89 persen dari jumlah penduduk sebanyak 2,6 juta jiwa.
Meski begitu, kata dia, masih ada dua kabupaten yaitu Kabupaten Bolaang Mongondow dan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara yang angka cakupan kepesertaannya belum mencapai 98 persen.
Berdasarkan data kepesertaan, terbanyak di Kota Manado di mana dari jumlah penduduk sebanyak 478.192 orang yang telah menjadi peserta JKN sebanyak 439.653 orang.
Terbanyak berikutnya adalah Kabupaten Minahasa, dari jumlah penduduk sebanyak 345.513 yang telah menjadi peserta JKN yaitu 346.132, Kabupaten Bolaang Mongondow dari jumlah penduduk 253.821 orang yang telah menjadi peserta sebanyak 229.643 orang.
Kabupaten Kepulauan Sitaro menjadi daerah dengan jumlah peserta paling sedikit yaitu sebanyak 70.913 orang, namun yang telah menjadi peserta yaitu sebanyak 70.693.
Jumlah peserta JKN yang melebihi jumlah penduduk di provinsi tersebut karena kemungkinan besar penduduk dari luar Sulut teregistrasi sebagai peserta JKN di daerah ini.*