Manado (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) segera melakukan manasik haji untuk lebih memantapkan persiapan jamaah calon haji (JCH), di Kabupaten Bolaang Mongondouw Utara (Bolmut), Sulawesi Utara (Sulut).
"Semakin dekat, jamaah haji musim haji 1445 H/2024 M akan berangkat menunaikan ibadah sakral di tanah suci," kata Kepala Seksi PHU Kemenag Bolmut Jefry Rachmola, di Boroko, Rabu.
Dia mengatakan Kementerian Agama (Kemenag) telah menerbitkan Rencana Perjalanan Haji (RPH) 1445 H / 2024 M.
"Jamaah haji Indonesia akan mulai diberangkatkan ke Arab Saudi pada Minggu, 12 Mei 2024," katanya.
Ia menjelaskan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag RI menyatakan secara umum pemberangkatan jamaah haji Indonesia akan dibagi dalam dua gelombang.
Gelombang pertama akan diberangkatkan dari tanah air menuju Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) di Madinah mulai 12-23 Mei 2024.
Sementara, jemaah haji gelombang kedua akan diberangkatkan dari tanah air menuju King Abdul Azis International Airport (KAAIA) di Jeddah mulai 21 Mei-1 Juni 2024.
Tahun ini Kementerian Agama Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) akan memberangkatkan sebanyak 20 jamaah.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, jamaah haji akan masuk ke asrama sehari sebelum jadwal pemberangkatan dilaksanakan, dan akan melakukan perjalanan ibadah haji melalui embarkasi Balikpapan.
Jelang pelaksanaannya, para jamaah ini akan dibekali pengetahuan pelaksanaan ibadah haji dengan metode manasik haji.
Jefry Rachmola mengatakan, pihaknya menjadwalkan sebanyak 10 kali pertemuan manasik untuk memantapkan persiapan ibadah bagi jamaah haji.
"Manasik perdana akan dilaksanakan pada tanggal 22 April di Kantor Kemenag Bolmut, dan dijadwalkan sebanyak 10 kali pertemuan," jelasnya.
Ia menjelaskan manasik haji perdana ini tidak hanya menandai awal dari perjalanan spiritual mereka, tetapi juga merupakan titik puncak dari persiapan yang intensif secara mental dan spiritual.
Dalam suasana yang penuh kekhusyukan, para jamaah haji akan dibimbing melalui serangkaian ritual yang mencakup tata cara tawaf, sai, serta pelemparan jumrah, yang menjadi simbol dari pengabdian dan kesucian.