Manado (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) mengaktifkan kembali koperasi yang tidak aktif, guna menggenjot pertumbuhan ekonomi di daerah itu.
"Ini kami lakukan karena koperasi yang tidak aktif ternyata masih memiliki potensi, sehingga pemerintah langsung melakukan langkah-langkah untuk mengaktifkan kembali," kata Kadis Koperasi dan UMKM Provinsi Sulut Ronald Sorongan di Manado, Senin.
Dia mengatakan ribuan koperasi tidak aktif di Sulut menjadi prioritas pemerintah untuk diaktifkan kembali.
"Agar lembaga ekonomi kerakyatan berasaskan kekeluargaan tersebut menggerakkan ekonomi daerah, yang sempat turun akibat pandemi COVID-19," katanya.
Dia menjelaskan salah satu penyebab tidak aktifnya koperasi itu adalah pengurus yang berorientasi kepada uang dan tidak mendorong organisasi menuju kematangan wirausaha.
Ronald mengatakan hingga Juni 2023 ada sebanyak 6.381 koperasi di Sulut, sementara yang tidak aktif mencapai 2.662 koperasi.
Sementara dari 3.772 koperasi aktif, yang dinyatakan sehat hanya 678 koperasi. Sehingga berharap koperasi sebanyak ini di Sulut akan sehat kembali.
Kadis Koperasi dan UMKM mengatakan ribuan koperasi yang tidak aktif ini tersebar di 15 kabupaten/kota dan binaan dari Pemprov Sulut.
Pemerintah, katanya, akan tetap memfasilitasi dan memberikan pelatihan manajemen SDM berbasis kompetensi bagi pengelola koperasi, pelatihan akuntansi koperasi, hingga penyusunan laporan keuangan.