Membangun literasi keuangan melalui 'permainan' di kalangan pelajar
Manado (ANTARA) - Untuk bisa sampai di Desa Minaesa Talawaan Bajo, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, perjalanan darat bisa ditempuh dengan waktu 30 menit saja dari Bandara Sam Ratulangi.
Di desa itu terdapat SMP Muhammadiyah Talawaan Bajo. Meskipun terletak di tengah-tengah pusat keuangan, sebagian besar siswa di sekolah ini masih belum memahami pentingnya menabung dan literasi keuangan.
Mendengar permasalahan ini, Otoritas Jasa Keuangan memutuskan untuk mengambil tindakan. Petugas OJK lalu melakukan program edukasi unik yang disebut "Kreasi Bangkit" yakni Program Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar) Prestasi dan Bangun Generasi Kita.
Program ini menggabungkan pelajaran dengan permainan interaktif untuk membantu siswa memahami pentingnya menabung dan mengelola keuangan mereka.
Seorang perwakilan dari OJK, Kak Swadev Pranaman, datang ke sekolah dengan pemaparan menarik dan penuh semangat. Dia lalu memulai bercerita tentang pengetahuan keuangan.
Ia dan tim membawa peralatan multimedia mutakhir untuk menciptakan suasana yang penuh semangat di aula sekolah.
Pertemuan dimulai dengan cerita inspiratif tentang bagaimana menabung telah mengubah hidup beberapa remaja di Indonesia.
Cerita-cerita ini membuat para siswa tertarik dan termotivasi. Setelah itu, Kak Swadev menggunakan permainan interaktif yang melibatkan siswa secara langsung.
Para siswa harus merencanakan anggaran untuk perjalanan, memahami perbedaan antara kebutuhan dan keinginan saat berbelanja, bahkan bermain simulasi bisnis kecil. Melalui permainan ini, siswa belajar bagaimana menghitung bunga tabungan, merencanakan investasi, dan mengelola uang mereka.
Seiring berjalannya program, para siswa semakin tertarik dan gemar menabung. Mereka mulai membentuk kelompok-kelompok kecil untuk berdiskusi tentang investasi dan tabungan.
Bahkan, beberapa di antara mereka mulai berencana untuk menjual makanan ringan sehat di kantin sekolah untuk mengumpulkan uang dan memahami dasar-dasar bisnis.
Ketika program disampaikan, para siswa merasa lebih percaya diri dalam mengelola uang mereka.
Mereka telah menjadi agen perubahan dalam komunitas mereka, berbagi pengetahuan tentang literasi keuangan kepada teman-teman mereka, bahkan mengajak orang tua untuk bersama-sama merencanakan masa depan keuangan yang lebih baik.
OJK memberikan hadiah menarik kepada siswa yang menjawab pertanyaan terbaik tentang literasi keuangan. Hadiah-hadiah ini termasuk peralatan yang menunjang kegiatan belajar-mengajar para siswa.
Setelah kunjungan OJK, semangat untuk menabung sejak dini di SMP Muhammadiyah Minaesa semakin berkobar. Siswa-siswa tidak hanya memiliki pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya menabung, tetapi mereka juga memiliki alat dan pengetahuan yang diperlukan untuk memulai perjalanan keuangan mereka sendiri.
Melalui kerja sama antara sekolah dan OJK, literasi dan inklusi keuangan di kalangan siswa terus meningkat. Kepala OJK Sulawesi Utara Gorontalo dan Maluku Utara Winter Marbun menuturkan,
memperingati Hari Indonesia Menabung 2023 ini, OJK ingin membangun generasi Indonesia menabung, tingkatkan literasi dan inklusi keuangan untuk Indonesia Maju. Hal ini sejalan dengan upaya Pemerintah dalam meningkatkan minat masyarakat menabung sejak dini.
Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 2019 tentang Hari Indonesia Menabung, OJK bersama Pemerintah dan lembaga terkait bersinergi dalam melakukan berbagai program sebagai bentuk kampanye peningkatan kesadaran masyarakat terhadap inklusi keuangan dan upaya menumbuhkan budaya serta mendorong masyarakat untuk menabung sejak dini.
Menabung bisa di mana saja, menabung di bank dalam bentuk tabungan, di pasar modal dalam bentuk reksa dana dan saham, emas di pegadaian, dana pensiun untuk perlindungan di hari tua, asuransi untuk jaminan kesehatan, dan lain sebagainya.
Sebagai siswa, mereka harus jeli dalam memilih jasa keuangan apa yang nantinya menyimpan dana mereka. Pertama, mereka harus tahu dulu lembaga keuangan tersebut diawasi oleh OJK.
Jika diawasi oleh OJK, berarti aman untuk menabung atau berinvestasi di tempat tersebut.
Sebagai langkah awal, OJK bersama dengan BRI membukakan rekening tabungan Simpanan Pelajar atau (Simpel) kepada 100 siswa di SMP dan SMA Muhammadiyah Talawaan Bajo dengan saldo awal sebesar Rp100.000
Saldo awal ini diharapkan tidak untuk dibelanjakan, namun dijadikan tabungan awal untuk terus menabung di bank.
Para siswa di SMP Muhammadiyah Talawaan Bajo diyakinkan jangan takut menabung di bank milik Pemerintah. Selain diawasi oleh OJK, dana yang disimpan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga tabungan mencapai Rp2 miliar.
Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) OJK 2022, indeks literasi Provinsi Sulawesi Utara sebesar 50,13 persen, jauh di bawah indeks inklusi Provinsi Sulawesi Utara sebesar 86,23 persen.
Sesuai target Presiden Joko Widodo, indeks inklusi keuangan secara nasional harus berada di angka 90 persen.
Menurut Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah TalawaanBajo, H Un Lamusa, sebagai desa yang mayoritas populasinya merupakan nelayan skala kecil, harus diakui pemahaman tentang jasa keuangan masih sangat kecil.
Kegiatan edukasi menabung dan literasi serta inklusi keuangan merupakan kali pertama dilakukan di sekolah tersebut.
Setelah ini, ia memiliki visi untuk mengajarkan siswa pentingnya menabung sejak dini. Namun, ia sadar bahwa pendekatan yang konvensional mungkin kurang menarik bagi siswa sehingga, ia berharap OJK dan perbankan khususnya bank BUMN itu terus mengedukasi para siswa di Desa Minaesa Talawaan Bajo akan pentingnya menabung.
Dengan menabung, akan ada banyak siswa yang berhasil mencapai impian keuangan mereka dan merasakan manfaat dari menabung.
Selain itu, semangat kompetisi sehat juga akan muncul di antara siswa untuk melihat siapa yang bisa memiliki dana tabungan terbanyak.
Dengan pendekatan kreatif dan interaktif ini, siswa mampu membangun kemauan untuk menabung sejak dini.
Mereka belajar bahwa menabung bukan hanya tentang menyimpan uang, tetapi juga tentang merencanakan masa depan dan mewujudkan impian-impian mereka.
Sebagai BUMN, bank dengan aset terbesar di Indonesia itu akan terus mendukung dan meningkatkan budaya menabung dan literasi keuangan kepada masyarakat sejak dini.
Menurut Pimpinan Cabang BRI Manado Purwanto, pihaknya menawarkan banyak sekali produk keuangan yang menguntungkan.
Selain produk tabungan untuk anak-anak, juga ada untuk para pebisnis, misalnya, deposito, investasi, maupun asuransi.
Melalui Hari Menabung Indonesia, bank pelat merah itu berhasil memberikan edukasi tentang menabung dengan cara yang interaktif dan menghibur. Anak-anak keluar dari acara tersebut dengan senyum di wajah mereka, siap untuk memulai perjalanan mereka menuju kebiasaan menabung yang cerdas dan berharga.
Dengan upaya OJK ini, SMP Muhammadiyah Talawaan Bajo diharapkan bisa menciptakan generasi muda yang lebih sadar akan pentingnya menabung, mengelola uang, dan memiliki literasi keuangan yang kuat untuk masa depan yang lebih cerah.
Dengan budaya menabung di lembaga jasa keuangan formal maka akan memberi manfaat bagi sesama, menggerakkan roda perekonomian, dan turut membantu pemerintah dalam mendorong kemandirian pembiayaan pembangunan nasional.
Di desa itu terdapat SMP Muhammadiyah Talawaan Bajo. Meskipun terletak di tengah-tengah pusat keuangan, sebagian besar siswa di sekolah ini masih belum memahami pentingnya menabung dan literasi keuangan.
Mendengar permasalahan ini, Otoritas Jasa Keuangan memutuskan untuk mengambil tindakan. Petugas OJK lalu melakukan program edukasi unik yang disebut "Kreasi Bangkit" yakni Program Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar) Prestasi dan Bangun Generasi Kita.
Program ini menggabungkan pelajaran dengan permainan interaktif untuk membantu siswa memahami pentingnya menabung dan mengelola keuangan mereka.
Seorang perwakilan dari OJK, Kak Swadev Pranaman, datang ke sekolah dengan pemaparan menarik dan penuh semangat. Dia lalu memulai bercerita tentang pengetahuan keuangan.
Ia dan tim membawa peralatan multimedia mutakhir untuk menciptakan suasana yang penuh semangat di aula sekolah.
Pertemuan dimulai dengan cerita inspiratif tentang bagaimana menabung telah mengubah hidup beberapa remaja di Indonesia.
Cerita-cerita ini membuat para siswa tertarik dan termotivasi. Setelah itu, Kak Swadev menggunakan permainan interaktif yang melibatkan siswa secara langsung.
Para siswa harus merencanakan anggaran untuk perjalanan, memahami perbedaan antara kebutuhan dan keinginan saat berbelanja, bahkan bermain simulasi bisnis kecil. Melalui permainan ini, siswa belajar bagaimana menghitung bunga tabungan, merencanakan investasi, dan mengelola uang mereka.
Seiring berjalannya program, para siswa semakin tertarik dan gemar menabung. Mereka mulai membentuk kelompok-kelompok kecil untuk berdiskusi tentang investasi dan tabungan.
Bahkan, beberapa di antara mereka mulai berencana untuk menjual makanan ringan sehat di kantin sekolah untuk mengumpulkan uang dan memahami dasar-dasar bisnis.
Ketika program disampaikan, para siswa merasa lebih percaya diri dalam mengelola uang mereka.
Mereka telah menjadi agen perubahan dalam komunitas mereka, berbagi pengetahuan tentang literasi keuangan kepada teman-teman mereka, bahkan mengajak orang tua untuk bersama-sama merencanakan masa depan keuangan yang lebih baik.
OJK memberikan hadiah menarik kepada siswa yang menjawab pertanyaan terbaik tentang literasi keuangan. Hadiah-hadiah ini termasuk peralatan yang menunjang kegiatan belajar-mengajar para siswa.
Setelah kunjungan OJK, semangat untuk menabung sejak dini di SMP Muhammadiyah Minaesa semakin berkobar. Siswa-siswa tidak hanya memiliki pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya menabung, tetapi mereka juga memiliki alat dan pengetahuan yang diperlukan untuk memulai perjalanan keuangan mereka sendiri.
Melalui kerja sama antara sekolah dan OJK, literasi dan inklusi keuangan di kalangan siswa terus meningkat. Kepala OJK Sulawesi Utara Gorontalo dan Maluku Utara Winter Marbun menuturkan,
memperingati Hari Indonesia Menabung 2023 ini, OJK ingin membangun generasi Indonesia menabung, tingkatkan literasi dan inklusi keuangan untuk Indonesia Maju. Hal ini sejalan dengan upaya Pemerintah dalam meningkatkan minat masyarakat menabung sejak dini.
Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 2019 tentang Hari Indonesia Menabung, OJK bersama Pemerintah dan lembaga terkait bersinergi dalam melakukan berbagai program sebagai bentuk kampanye peningkatan kesadaran masyarakat terhadap inklusi keuangan dan upaya menumbuhkan budaya serta mendorong masyarakat untuk menabung sejak dini.
Menabung bisa di mana saja, menabung di bank dalam bentuk tabungan, di pasar modal dalam bentuk reksa dana dan saham, emas di pegadaian, dana pensiun untuk perlindungan di hari tua, asuransi untuk jaminan kesehatan, dan lain sebagainya.
Sebagai siswa, mereka harus jeli dalam memilih jasa keuangan apa yang nantinya menyimpan dana mereka. Pertama, mereka harus tahu dulu lembaga keuangan tersebut diawasi oleh OJK.
Jika diawasi oleh OJK, berarti aman untuk menabung atau berinvestasi di tempat tersebut.
Sebagai langkah awal, OJK bersama dengan BRI membukakan rekening tabungan Simpanan Pelajar atau (Simpel) kepada 100 siswa di SMP dan SMA Muhammadiyah Talawaan Bajo dengan saldo awal sebesar Rp100.000
Saldo awal ini diharapkan tidak untuk dibelanjakan, namun dijadikan tabungan awal untuk terus menabung di bank.
Para siswa di SMP Muhammadiyah Talawaan Bajo diyakinkan jangan takut menabung di bank milik Pemerintah. Selain diawasi oleh OJK, dana yang disimpan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga tabungan mencapai Rp2 miliar.
Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) OJK 2022, indeks literasi Provinsi Sulawesi Utara sebesar 50,13 persen, jauh di bawah indeks inklusi Provinsi Sulawesi Utara sebesar 86,23 persen.
Sesuai target Presiden Joko Widodo, indeks inklusi keuangan secara nasional harus berada di angka 90 persen.
Menurut Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah TalawaanBajo, H Un Lamusa, sebagai desa yang mayoritas populasinya merupakan nelayan skala kecil, harus diakui pemahaman tentang jasa keuangan masih sangat kecil.
Kegiatan edukasi menabung dan literasi serta inklusi keuangan merupakan kali pertama dilakukan di sekolah tersebut.
Setelah ini, ia memiliki visi untuk mengajarkan siswa pentingnya menabung sejak dini. Namun, ia sadar bahwa pendekatan yang konvensional mungkin kurang menarik bagi siswa sehingga, ia berharap OJK dan perbankan khususnya bank BUMN itu terus mengedukasi para siswa di Desa Minaesa Talawaan Bajo akan pentingnya menabung.
Dengan menabung, akan ada banyak siswa yang berhasil mencapai impian keuangan mereka dan merasakan manfaat dari menabung.
Selain itu, semangat kompetisi sehat juga akan muncul di antara siswa untuk melihat siapa yang bisa memiliki dana tabungan terbanyak.
Dengan pendekatan kreatif dan interaktif ini, siswa mampu membangun kemauan untuk menabung sejak dini.
Mereka belajar bahwa menabung bukan hanya tentang menyimpan uang, tetapi juga tentang merencanakan masa depan dan mewujudkan impian-impian mereka.
Sebagai BUMN, bank dengan aset terbesar di Indonesia itu akan terus mendukung dan meningkatkan budaya menabung dan literasi keuangan kepada masyarakat sejak dini.
Menurut Pimpinan Cabang BRI Manado Purwanto, pihaknya menawarkan banyak sekali produk keuangan yang menguntungkan.
Selain produk tabungan untuk anak-anak, juga ada untuk para pebisnis, misalnya, deposito, investasi, maupun asuransi.
Melalui Hari Menabung Indonesia, bank pelat merah itu berhasil memberikan edukasi tentang menabung dengan cara yang interaktif dan menghibur. Anak-anak keluar dari acara tersebut dengan senyum di wajah mereka, siap untuk memulai perjalanan mereka menuju kebiasaan menabung yang cerdas dan berharga.
Dengan upaya OJK ini, SMP Muhammadiyah Talawaan Bajo diharapkan bisa menciptakan generasi muda yang lebih sadar akan pentingnya menabung, mengelola uang, dan memiliki literasi keuangan yang kuat untuk masa depan yang lebih cerah.
Dengan budaya menabung di lembaga jasa keuangan formal maka akan memberi manfaat bagi sesama, menggerakkan roda perekonomian, dan turut membantu pemerintah dalam mendorong kemandirian pembiayaan pembangunan nasional.