Manado (ANTARA) - Penghimpunan dana masyarakat oleh PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara dan Gorontalo (BSG) mencapai Rp15,97 Triliun hingga posisi Juni 2023.
"Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil terhimpun ini mengalami penurunan sebesar 5,16 persen jika dibandingkan dengan posisi yang sama tahun lalu Rp16,84 Triliun," kata Dirut BSG Revino Pepah, di Manado, Selasa.
Dia mengatakan pihaknya akan terus mendorong peningkatan DPK khususnya dana murah atau CASA.
"Kami akan mengedukasi agar semua masyarakat memiliki tabungan karena merupakan salah satu investasi ke depan," katanya.
BSG akan fokus peningkatan dan murah atau CASA, yakni menyasar anak sekolah, kaum milenial dan masyarakat umum.
Harus diakui, katanya, dana mahal atau deposito masih mendominasi DPK.
Oleh karena itu, katanya, pihaknya akan menjemput bola agar semakin banyak masyarakat Sulut yang menabung di BSG, apalagi, sudah ada layanan digital.
Ia mengatakan akan terus melakukan edukasi dan sosialisasi pada masyarakat baik secara virtual, media sosial dan media cetak maupun online akan pentingnya menabung.
Selain DPK, penyaluran kredit di BSG juga mencapai Rp14,02 Triliun hingga triwulan II tahun 2023.
"Kredit yang disalurkan ini tumbuh 5,73 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu hanya Rp13,26 Triliun," kata Revino.
Revino menjelaskan pihaknya optimis dengan penyaluran kredit ini mampu meningkatkan kualitas pelaku usaha di Sulut.
Otomatis, katanya, pertumbuhan ekonomi di Sulut akan bergerak lebih cepat.
BSG, katanya, menyalurkan kredit konsumtif dan juga produktif.
Untuk kredit kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) walaupun masuk pada konsumtif, namun sebagian besar dijadikan modal usaha.
Apalagi, katanya, BSG mendapatkan kepercayaan dari pemerintah untuk menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR).
Ia optimistis penyaluran KUR tersebut bisa mencapai target pada akhir tahun, bahkan melampaui, dengan berbagai upaya yang dilakukan bank, salah satunya menjemput bola kepada para pelaku UMKM.