Manado (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) melakukan manasik haji sepanjang tahun di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara untuk meningkatkan kesiapan calon haji pada pelaksanaan ibadah haji tahun 2024.
"Manasik haji dilakukan dalam upaya meningkatkan kesiapan dan kesadaran calon jamaah haji tahun 2024," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Utara H Sarbin Sehe, di Masjid Al-Jihad, Kepulauan Sitaro, Rabu.
Kakanwil menekankan pentingnya menjaga kesehatan bagi calon jamaah haji. "Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam perjalanan ibadah haji, dari tahap keberangkatan hingga pelaksanaan ibadah di tanah suci," ujar Sarbin Sehe.
Dia juga memaparkan kenyataan pada tahun ini, terdapat dua calon jamaah haji dari Sulawesi Utara yang tidak dapat diberangkatkan karena menderita penyakit yang berpotensi memberikan dampak negatif pada kesehatan selama ibadah haji.
Oleh karena itu, calon jamaah diharapkan untuk selalu memeriksakan kesehatan mereka secara rutin dan menjalani pengobatan jika ditemukan adanya penyakit yang perlu dituntaskan sebelum berangkat.
Dalam kaitannya dengan kehamilan, kata Kakanwil aturan yang berlaku, hanya calon haji yang sedang hamil dengan usia minimal 4 bulan yang diizinkan untuk berangkat haji. Sementara itu, calon haji yang sudah memasuki usia kandungan di atas 7 bulan tidak diperbolehkan berangkat demi menjaga kesehatan ibu dan janin.
Terkait dengan aspek biaya, katanya, biaya pendaftaran untuk posisi baru tahun ini mencapai Rp25 juta, dan total biaya pelunasan mencapai Rp92 juta. Dalam usahanya untuk membantu para calon jamaah mewujudkan niat mereka untuk berhaji, Kepala Kantor Wilayah berkomitmen untuk mengurangi biaya pelunasan tahun depan menjadi sekitar Rp70 juta.
Dia menyadari bahwa setiap tahunnya, siklus haji mengalami kenaikan. Hal ini menyebabkan beberapa calon jamaah menghadapi kesulitan dalam menghadapi biaya pelunasan sehingga tidak dapat berangkat sesuai dengan jadwal yang diinginkan.
Oleh karena itu, Kakanwil mengajak semua pihak terkait untuk berkolaborasi dan mencari solusi yang lebih baik guna memastikan bahwa kesempatan untuk menunaikan ibadah haji tetap terbuka bagi setiap Muslim yang menginginkannya.