Manado (ANTARA) - Sebanyak 17 warga atau sembilan kepala keluarga Dusun Bolo, Kelurahan Tarorane, Kecamatan Siau Timur, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, diungsikan akibat awan panas guguran Gunung Karangetang.
"Sekarang ini sementara dalam proses evakuasi," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sitaro, Sonny Belseran di Manado, Senin.
Warga Dusun Bolo yang diungsikan tersebut, kata dia, permukimannya sangat dekat dengan titik luncuran awan panas guguran yakni sekitar 750 meter.
"Memang sangat dekat jaraknya. Karena itu langkah yang diambil pemerintah bersama dengan instansi terkait lainnya adalah melakukan evakuasi," ujarnya.
Dia berharap, warga tidak kembali untuk sementara waktu ke dusun tersebut setelah langkah evakuasi mulai dilakukan pukul 08.10 WITA.
"Mereka akan dievakuasi ke kelurahan Tarorane," ujarnya.
Setelah dievakuasi dan diungsikan sementara, pemerintah akan mendistribusikan logistik makanan kepada keluarga terdampak.
Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang di Pulau Siau merekam terjadinya awan panas guguran pada pukul 07.58 WITA.
Jarak luncur diperkirakan dua kilometer dan mengarah ke Kali Kahetang atau sektor tenggara, kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang, Yudia P Tatipang di Manado.
Warga yang dievakuasi sementara diarahkan ke Gereja Bukit Zaitun Tampuna, Kelurahan Tarorane Lingkungan IV RT 02.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: 17 warga Dusun Bolo diungsikan akibat awan panas guguran Karangetang