"Kami berharap ada inovasi produk perikanan yang nantinya ikut berkontribusi menurunkan angka stunting, dinas perikanan dan kelautan hendaknya memiliki peran sentral," ajak Bupati Rinny di Tahuna, Jumat.
Kondisi geografis Kabupaten Kepulauan Sangihe, kata dia, sebagian besar adalah wilayah perairan dimana ada sekitar 93 persen adalah wilayah laut sementara sisanya adalah daratan.
Imbas positif dari dominannya wilayah perairan ini adalah potensi perikanan yang melimpah yang bila dimanfaatkan sebaik-baiknya dapat berkontribusi untuk peningkatan kesejahteraan termasuk di dalamnya menurunkan angka stunting.
*Ikan kaya protein, dinas kelautan dan perikanan berkolaborasi dengan instansi lainnya bisa berinovasi menghasilkan produk perikanan. Protein ini baik untuk pertumbuhan anak," ujarnya.
Bupati juga berharap, masyarakat di kabupaten kepulauan tersebut gemar makan ikan termasuk anak-anak yang mengonsumsi.
Yang saya khawatirkan justru jangan-jangan hanya orang tua yang makan ikan, sementara anak-anak tidak. Anak-anak hanya diberikan nasi atau bubur tanpa ada tambahan untuk protein, ujarnya.
Selain yang bersumber dari ikan, asupan protein lainnya dapat bersumber dari telur maupun beras.
Pemerintah daerah menargetkan penurunan stunting hingga mencapai 15,9 persen di akhir tahun ini, sedangkan target nasional di tahun 2024 di bawah 14 persen.
Menurut pengukuran hasil survei status gizi balita untuk tahun 2021 angka prevalensi stunting di Kabupaten Kepulauan Sangihe mencapai 22,77 persen.
Angka tersebut kemudian menurun di bulan Februari 2022 menjadi 18,50 persen.