Manado (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) menandatangani Kerja sama Antar Daerah (KAD) antara Sulawesi Utara (Sulut) dan Jawa Timur (Jatim) guna mengendalikan angka inflasi di daerah tersebut.
"Tim TPID Provinsi Sulawesi Utara melakukan usaha pengendalian inflasi menjelang Idul fitri 1444 H melalui penguatan KAD untuk menjamin ketersediaan pasokan bahan pangan," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Sulawesi Utara, Andry Prasmuko, di Manado, Kamis.
Dia mengatakan usaha tersebut kemudian diwujudkan dalam bentuk penandatanganan pemesanan pembelian (purchase order) dari perwakilan Sulawesi Utara kepada Jawa Timur khususnya untuk komoditas beras.
Ia juga menekankan pentingnya koordinasi dan sinergi antardinas atau instansi terkait dalam pelaksanaan seluruh program pengendalian inflasi yang berpedoman pada prinsip 4K yaitu ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi serta komunikasi yang efektif.
Secara umum pada tahun 2023, inflasi diperkirakan akan kembali pada rentang sasaran 3±1 persen (yoy).
Meski masih terdapat potensi kenaikan inflasi dari dampak kenaikan harga global, peningkatan daya beli masyarakat yang didukung dengan kenaikan UMP, kenaikan tarif cukai rokok, dan peningkatan HPP beras.
Oleh sebab itu, perluasan dan intensifikasi implementasi GNPIP Sulut juga akan terus dilakukan melalui KAD, program "Marijo Bakobong", dan perluasan pasar digital untuk memberikan dampak yang lebih luas pada inflasi Sulut dan menjaga daya beli masyarakat di tengah pemulihan ekonomi yang masih berlanjut.
Selain itu, juga dilakukan penjajakan kerja sama untuk pemenuhan pasokan daging ayam dan bawang merah serta perancangan kerja sama di bidang pertanian dalam rangka pemanfaatan nutrisi tanaman pengganti pupuk kimia dengan Perumda Tunas Malang.
Penguatan KAD dan kerja sama program merupakan acara utama dalam penyelenggaraan kunjungan kerja dan capacity building Tim TPID Se-Sulawesi Utara yang diselenggarakan di Kota Malang pada Kamis-Jumat, 16-17 Februari 2023.
Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw mengatakan untuk TPID se-Sulawesi Utara dapat mengambil langkah-langkah preventif sebelum gejolak harga terjadi di masing-masing daerah dengan melakukan kolaborasi antarprovinsi maupun antardaerah yang mendukung ketersediaan pasokan dan penciptaan nilai tambah.