Sitaro (ANTARA) - Belum lama ini Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dan banjir pesisir hingga tanggal 30 Oktober mendatang. Dan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) salah satu daerah berpotensi terdampak.
Menyikapi hal ini, Bupati Kepulauan Sitaro, Evangelian Sasingen mengimbau warga di Kabupaten Kepulauan Sitaro untuk senantiasa waspada terhadap potensi gelombang tinggi dan banjir pesisir.
"Warga diharapkan dapat memperhatikan kondisi cuaca saat memulai aktifitas pekerjaan baik yang akan melaut maupun kegiatan yang bisa terdampak dengan cuaca ekstrim saat ini," imbau bupati, Kamis (27/10).
Bahkan orang nomor satu di Sitaro ini, berharap seluruh jajaran terkait selalu tanggap dalam menyikapi kondisi ekstrim sambil terus meningkatkan koordinasi dengan semua pihak guna mengantisipasi terjadinya bencana. "Harus tanggap dan tingkatkan koordinasi dengan berbagai pihak terkait," harap bupati.
Adapun wilayah yang berpotensi terdampak, sebagaimana keterangan pihak BMKG yaitu pesisir utara dan barat Kabupaten Kepulauan Sangihe, pesisir utara dan barat Kabupaten Kepulauan Talaud dan pesisir barat Kabupaten Kepulauan Sitaro.
Dengan ketinggian gelombang setiap hari bervariasi dan diperkirakan mencapai puncaknya pada tanggal 28 Oktober, dan untuk pesisir Kabupaten Kepulauan Sitaro bisa mencapai setinggi dua meter.
Kondisi ini diipengaruhi fase bulan baru pada tanggal 25 Oktober 2022 dan perigee (jarak terdekat bulan ke bumi) tanggal 29 Oktober 2022. Sehingga dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum yang lebih signifikan.