Sitaro (ANTARA) - Stunting sangat penting untuk jadi perhatian kita semua, dan patut diwaspadai
karena akan merusak generasi kita ke depan. Untuk itu, dari sekarang perlu diperhatikan secara
serius,"
Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
(Sitaro), dr Semuel E Raule MKes, saat menjadi salah satu narasumber dalam agenda Hari Keluarga
Nasional Tahun 2022 yang dilaksanakan di Auditorium pemerintah daerah, Selasa (26/07) dengan tema
ayo cegah stunting, agar keluarga bebas stunting.
Sesuai dengan data terakhir Dinkes Sitaro, pada tahun 2021 ada sebanyak 38 pasien stunting yang
adalah balita mendapat penanganan tim medis rumah sakit. "Tahun ini masih 36 penderita stunting.
penurunannya masih terbilang rendah," jelas Raule, yang juga menjabat Asisten 1 Sekda Sitaro ini.
"Data ini tersebar hampir diseluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Kepulauan Sitaro. Meski begitu,
pemerintah daerah khususnya pihak kesehatan berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan penanganan
bagi penderita stunting," katanya lagi.
Sekretaris Daerah, Dr Agus T Poputra SE MM MA.Ak mengatakan, stunting adalah masalah kurang gizi
kronis yang ditandai dengan tubuh pendek. "Penderita stunting umumnya rentan terhadap penyakit,
memiliki tingkat kecerdasan di bawah normal serta produktivitas rendah. Sehingga pemerintah memberikan
perhatian serius terkait dengan stunting," tutur Poputra.
Hadir dalam kegiatan, para Asisten Sekda, pengurus dan anggota DWP Kabupaten Kepulauan Sitaro, narasumber
dr Dessy Manalip, pengurus dan anggota DWP Unit OPD yang akan disahkan, para camat, lurah/kapitalau, 10
keluarga harmonis penerima penghargaan dengan usia rumah tangga diatas 50 tahun.