Manado, (ANTARA Sulut) - Pembangunan tanggul penahan banjir sepanjang 7,2 km bantuan Japan International Cooperation Agency (JICA) di tepi daerah aliran sungai (DAS) Tondano, Manado, Sulawesi Utara, mulai Mei 2013.
"Itu adalah waktu yang disepakati dalam pertemuan Pemerintah dan JICA Selasa 9 April, dimana untuk tahap pertama adalah sepanjang dua kilometer," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Manado Pietter Assa, di Manado, Kamis.
Ia memastikan lelang dan tender dimulai Mei dan fisik pada Juni-Juli sehingga pelaksanaanya bisa selesai tepat pada waktunya, yakni dua tahun.
Pietter mengatakan, pembangunan tanggul penahan banjir di sisi kanan dan kiri DAS Tondano tersebut adalah proyek multiyears dengan anggaran yang ditetapkan sebesar Rp220 miliar, semuanya ditanggung JICA.
Untuk tahap pertama pelaksanaan pekerjaan tersebut, Pietter mengatakan anggarannya sebesar Rp50 miliar dimulai dari arah Jembatan Soekarno ke timur, sekaligus dengan pembebasan lahan.
"Sisanya 5,2 kilometer akan dikerjakan pada tahap kedua dengan anggaran Rp170 miliar," kata mantan Kepala Dinas Pariwisata Manado tersebut.
Ia mengatakan untuk pembebasan lahan di sepanjang tepian kanan dan kiri DAS Tondano, dananya ditanggung oleh Pemerintah Kota Manado dan dianggarkan di Dinas Pekerjaan Umum.
Pietter mengatakan untuk kepentingan pembangunan jalan tersebut, pemerintah akan membebaskan tanah maksimal 10 meter ke arah pemukiman penduduk dari tepian sungai Tondano.
"Selain tanggul penahan banjir tersebut, nantinya juga akan dibangun jembatan-jembatan penyeberangan di atas sungai tersebut, untuk memudahkan akses masyarakat di kawasan tersebut ke jalan-jalan raya-raya, yang bentuknya akan dibuat futuristik, serta jalan inspeksi minimal untuk masuknya kendaraan sampah dan pemadam kebakaran," kata Pietter.
(guntur/@antarasulut.com)