Manado (ANTARA) - BPS mencatat kegiatan ekspor di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) periode Januari-Oktober 2021 sebesar 12,879 miliar dolar AS, naik 32,65 persen dibanding periode yang sama tahun 2020 sebesar 9,709 miliar dolar AS.
"Naiknya nilai ekspor Januari-Oktober 2021 disebabkan oleh naiknya ekspor kumulatif sektor migas sebesar 57,89 persen dan sektor nonmigas sebesar 26,81 persen," kata Kepala BPS Kepri Agus Sudibyo melalui siaran pers secara virtual, Senin.
Namun jika melihat kinerja ekspor bulan ke bulan, kata Agus, kondisi ekspor Kepri pada bulan Oktober 2021 dibanding September 2021 turun sebesar 4,97 persen yaitu dari 1,376 miliar dolar AS menjadi 1,308 miliar dolar AS.
Penurunan nilai ekspor Oktober 2021 disebabkan oleh turunnya ekspor sektor migas sebesar 28,30 persen, sedangkan untuk sektor nonmigas meningkat sebesar 4,42 persen.
Lebih lanjut Agus menyampaikan selama Januari-Oktober 2021 komoditas ekspor nonmigas Kepri dengan nilai ekspor terbesar adalah golongan barang mesin/peralatan listrik (HS 85), yaitu sebesar 3,6 miliar dolar AS dengan peran sebesar 36,16 persen.
Golongan barang berikutnya yang mempunyai peran cukup besar terhadap ekspor nonmigas ialah mesin-mesin/pesawat mekanik (HS 84) sebesar 1,029 miliar dolar AS (10,30 persen), bahan bakar mineral (non migas) sebesar 1,012 miliar dolar AS (10,13 persen), minyak dan lemak hewan/nabati (HS 15) sebesar 955 juta dolar AS (9,56 persen) benda-benda dari besi dan baja (HS 73) sebesar 620 juta dolar AS (6,21 persen).
Kemudian berbagai produk kimia (HS 38) sebesar 526 juta dolar AS (5,27 persen), plastik dan barang dari plastik (HS 39) sebesar 218 juta dolar AS (2,18 persen), kokoa/coklat (HS 18) sebesar 216 juta dolar AS (2,17 persen), kendaraan dan bagiannya (HS 87) sebesar 209 juta dolar AS (2,09 persen) dan perangkat optik (HS 90) sebesar 207 juta dolar AS (2,08 persen).
Selama Januari-Oktober 2021, lanjutnya, Singapura masih menjadi negara tujuan ekspor nonmigas terbesar hingga mencapai 3,132 miliar dolar AS dengan peranannya sekitar 31,34 persen.
"Di samping itu juga menjadi negara tujuan ekspor migas terbesar yang mencapai 2,265 miliar dolar AS dengan peranannya sebesar 78,55 persen," ungkapnya.
Agus memaparkan nilai ekspor Kepri Januari-Oktober 2021 terbesar adalah melalui Pelabuhan Batu Ampar 5,207 miliar dolar AS, diikuti Pelabuhan Sekupang 1,803 miliar dolar AS, Pelabuhan Tanjung Balai Karimun 1,636 miliar dolar AS, Pelabuhan Kabil/Panau 1,358 dolar AS dan Pelabuhan Tarempa 1,331 miliar dolar AS.
"Peranan kelima pelabuhan tersebut terhadap ekspor Januari-Oktober 2021 mencapai 88,02 persen," kata Agus.