Manado (ANTARA) - Produksi jagung di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengalami kenaikan sebesar 35,79 persen pada tahun 2024.
“Produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14 persen pada 2024 sebanyak 112.772 ton, mengalami kenaikan sebanyak 29.726 ton atau 35,79 persen dibandingkan pada 2023 yang sebanyak 83.046 ton,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut Aidil Adha, di Manado, Kamis.
Dia mengatakan dengan luas panen jagung pipilan pada 2024 mencapai 30.190 hektare, mengalami kenaikan sebesar 4.928 hektare atau 19,51 persen dibandingkan luas panen pada 2023 yang sebesar 25.262 hektare.
Dia menjelaskan potensi luas panen jagung pipilan kering periode Januari–April 2025 diperkirakan mencapai 10.455 hektare, dengan potensi produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14 persen sebanyak 36.804 ton.
“Produksi jagung di Sulawesi Utara Januari-April 2025 adalah angka sementara karena menggunakan angka potensi luas panen Februari-April 2025 dan rata-rata produktivitas subround I 2022-2024,” katanya.
Jumlah tersebut menurut Aidil turun 16,63 persen year on year dibanding periode yang sama tahun 2024 yang sebanyak 44,14 ribu ton. Penurunan produksi jagung ini disebabkan menurunnya luas panen jagung pada periode tersebut.
Ia mengatakan, luas panen jagung pada Januari-April 2025 adalah 10,46 ribu hektare, sementara pada Januari-April 2024 seluas 12,11 ribu hektare.
Aidil mengatakan faktor-faktor yang memengaruhi produksi jagung ketersediaan air hujan, kebijakan pembangunan nasional, pola tanam bergiliran, lahan penanaman jagung yang utama adalah lahan tegakan dan sawah.