Manado (ANTARA) - Insan Pariwisata Indonesia (IPI) mengusulkan pemerintah untuk meninjau ulang kebijakan yang mewajibkan wisatawan lokal di Jawa - Bali yang menggunakan pesawat terbang harus membawa hasil tes swab PCR.
Ketua Umum DPP IPI I Gede Susila dalam keterangannya di Jakarta, Senin, mengatakan, kebijakan yang diterapkan tersebut berdampak terhadap menurunnya kunjungan wisatawan, padahal industri pariwisata baru menggeliat dalam beberapa pekan terakhir.
Oleh karena itu, tambahnya, IPI meminta pemerintah meninjau ulang kebijakan yang diatur dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri yang dikeluarkan 19 Oktober 2021.
"Kami berharap pemerintah merivisi kebijakan tersebut dan mewajibkan wisatawan menunjukkan kartu vaksin tahap dua dan hasil swab antigen seperti aturan sebelumnya," ungkap Ketua Umum DPP IPI I Gede Susila Wisnawa saat berdialog dengan Pembina IPI Guntur Subagja Mahardika di Seminyak, Denpasar, Bali.
Pihaknya mengkhawatirkan kebijakan tersebut berpengaruh negatif pada industri pariwisata yang banyak tidak beroperasi selama pandemi COVID-19.
"Saat ini masih banyak hotel dan restoran yang buka tutup melihat perkembangan pandemi. Jangan sampai aturan PCR menghambat kebangkitan pariwisata," ujarnya.
Instruksi Mendagri No 53 Tahun 2021 tentang PPKM Level 1-3 di Jawa dan Bali menyebutkan selain menunjukkan kartu vaksin, penumpang pesawat wajib menunjukkan hasil tes RT-PCR (H-2). Sedangkan moda transportasi mobil pribadi, sepeda motor, bus, kereta api, dan kapal laut wajib menunjukkan hasil tes antigen (H-1).
Menurut Ketua Desa Wisata IPI I Wayan Witana, sejak pemberlakuan wajib PCR banyak wisatawan yang membatalkan kunjungannya. Ia mencontohkan, travel yang dikelolanya membatalkan dua rombongan wisatawan karena mereka keberatan dengan aturan PCR, hal yang sama dialami banyak pengusaha travel lainnya.
Sementara itu Pembina IPI Guntur Subagja menyatakan industri pariwisata kembali menggeliat sejak dibukanya kembali kunjungan wisata ke Bali pada 1 Oktober 2021.
"Kondisi ini dapat menggerakkan kembali ekonomi rakyat, karena pariwisata memberikan multiflyer effect yang besar ke UMKM dan usaha lainnya," katanya saat melakukan kunjungan ke Pulau Dewata itu.
Menanggapi usulan IPI yang meminta pemerintah meninjau ulang persyaratan PCR, menurut Guntur itu sebagai hal positif dan pemerintah perlu masukan dari pelaku usaha langsung kondisi riil di lapangan.
Pembina IPI meminta insan pariwisata menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan sertifikasi CHSE (Clean, Health, Safety, Environment).
"Destinasi dan penyelenggara pariwisata harus memberikan jaminan kepada wisatawan terkait kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan," katanya.
Berita Terkait
Ibis Manado rayakan HUT ke-8 tingkatkan pelayanan dorong pariwisata Manado
Selasa, 9 April 2024 20:28 Wib
Pembukaan rute baru maskapai tingkatkan ekonomi-pariwisata Sulut
Minggu, 7 April 2024 8:24 Wib
Pemkot Bitung tingkatkan sektor pariwisata dorong pertumbuhan ekonomi
Senin, 1 April 2024 7:52 Wib
Indosat-BPPTIK Kominfo-Cisco latih digitalisasi warga Minut dukung pariwisata
Selasa, 19 Maret 2024 16:43 Wib
Gabungan Industri Pariwisata minta Menko Luhut bahas penundaan pajak hiburan
Jumat, 26 Januari 2024 13:16 Wib
Usulan 20 negara bebas visa kunjungan ke Indonesia beri efek perekonomian
Kamis, 7 Desember 2023 19:14 Wib
Patung Liberty ada di Maluku, Gubernur: Harus jadi media promosi pariwisata
Senin, 27 November 2023 6:02 Wib
Pemkot Manado bangun fasilitas umum tingkatkan sektor pariwisata
Kamis, 26 Oktober 2023 22:54 Wib