Manado, (Antara News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Utara memetakan empat kabupaten/kota didaerah ini rawan bencana banjir dan longsor.
"Empat kota/kabupaten di Sulawesi Utara tersebut adalah Kota Manado, Kabupaten Siau, Tagulandang, Biaro (Sitaro), Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) dan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim)," kata Kepala BPBD Provinsi Sulawesi Utara Hoyke Makarawung di Manado, Minggu.
Ia menjelaskan, empat kota/kabupaten ini sangat rentan bahaya banjir dan longsor bila sudah memasuki musim hujan.
Di Kota Manado misalnya, hujan deras di daerah hulu di Kabupaten Minahasa dan Kota Tomohon akan mengakibatkan meluapnya sungai-sungai yang membelah permukiman warga di kota ini.
"Bila hujannya deras sekali, hanya dalam sekejab langsung terendam banjir khusus di daerah-daerah yang kontur tanahnya berbentuk cekungan," jelasnya.
Sedangkan di Kabupaten Sitaro, kata dia, erat kaitannya dengan bencana tanah longsor yang sering terjadi bila hujan terus mengguyur daerah berbukitan.
"Selain banjir, longsor juga cukup mendominasi ancaman bencana di Kabupaten Sitaro," jelasnya.
Untuk Kabupaten Bolsel dan Boltim, kata dia, menjadi daerah rawan banjir akibat meluapnya sungai yang membelah permukiman warga.
Meluapnya sungai karena tak mampu membendung aliran air di areal-areal yang digunakan warga untuk bercocok tanam serta kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone.
"Banjir masih mendominasi di dua daerah ini. Mudah-mudahan kita bisa menemukan apa yang menjadi penyebab meluapnya air sungai di kedua daerah tersebut," imbuhnya.
Karena itu Makarawung berharap, bila terjadi hujan deras warga yang tinggal di bantaran sungai atau lereng-lereng yang curam bisa mengurangi aktivitasnya.
Apalagi menurut dia, selain menyebabkan meningkatnya muka air, hujan deras dapat mengakibatkan terjadinya pergerakan tanah yang bisa berujung tanah longsor.
"Dengan tanda-tanda alam kita bisa lebih waspada. Kalau hujan deras sudah pasti kita harus kurangi aktivitas di DAS atau lereng yang mudah terjadi longsor," tambahnya.
Selain itu hindari anak-anak bermain di sungai atau tinggal di rumah manakala terjadi hujan deras, kata dia.
Dia juga berharap, media informasi seperti radio, televisi dan internet dan surat kabar bisa menjadi sumber informasi warga.
"Semakin banyak kita mencari, melihat dan mendengar informasi lewat media massa bisa menjadikan kita lebih waspada dan siap ketika ancaman bencana akan terjadi," kata Makarawung.