Bupati yang ditemui menyampaikan permohonan maaf baru mengetahui kejadian ini dari Media Sosial. "Beluim ada laporan dari pihak Bandara kepada pemerintah daerah padahal atap ini sudah ambruk sejak sebulan yang lalu" jelas Sasingen.
Lanjutnya, walaupun ini adalah kewenangan pusat, namun pemerintah daerah sebagai pemilik wilayah wajib mengetahui serta mendapatkan laporan. Terkait hal itu pihaknya mengaku sudah menegur pihak bandara.
Dia juga mengatakan sebagai tindak lanjut dari kejadian ini, pemerintah daerah akan membuat laporan secara resmi baik ke provinsi maupun ke pemerintah pusat, agar supaya segera ditangani sebab bandara ini sudah termasuk dalam jadwal peresmian.
Kepala Bandara Naha Satuan Pelayanan Siau Dwi Aryanto dihubungi mengatakan setelah kejadian sebulan lalu pihaknya langsung menghubungi kementerian dan ini sementara menunggu kedatangan tim investigasi.
Turut mendampingi Bupati Kepulauan Sitaro dengan Wakil Bupati, John H. Palandung, MSi, Sekretaris Daerah, Drs. Herry Bogar, MSi, Kapolres Sitaro, AKBP Hansjen Ratag, Perwira Penghubung, Kapten Inf. M. Takumansang dan sejumlah Kepala OPD.
