Gubernur Khofifah lepas ikan paus terdampar di Pantai Modung Bangkalan
Bangkalan (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa disaksikan tokoh masyarakat dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Bangkalan melepas tiga ekor ikan paus pilot sirip pendek yang terdampar di Pantai Modung, Bangkalan pada Kamis (18/2).
"Total ada 52 ekor ikan paus yang terdampar. Dari jumlah itu yang masih hidup dan tadi pagi dilepas oleh bu gubernur 3 ekor," kata Bupati Bangkalan Abdul Latif Amien Imron di Bangkalan, Jumat.
Bupati Bangkalan mendampingi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemkab Bangkalan.
Sejumlah ikan paus yang sudah mati itu selanjutnya akan dikubur dengan mendatangkan alat berat. Pemprov Jatim juga berkoordinasi dengan Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mengetahui penyebab terdamparnya ikan-ikan itu.
Kejadian ikan berukuran besar terdampar ini bukan kali pertama terjadi di Pulau Madura.
Pada September 2008, warga pesisir Desa Junganyar, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan juga digegerkan dengan penemuan ikan hiu seberat 1 ton dengan panjang 8 meter dan lebar 4 meter di selat Madura (dekat perairan Gresik) tersangkut jaring nelayan.
Selanjutnya, pada 28 Desember 2009, warga perkampungan nelayan di Dusun Bandaran, Kelurahan Pajagan, Kecamatan Kota Bangkalan, juga dihebohkan dengan adanya penemuan seekor ikan hiu tutul seberat 0,5 ton.
Hiu tutul dengan panjang sekitar 4 meter lebih itu, tersangkut jaring salah seorang nelayan, yakni Musni (35), warga setempat. Tepatnya saat Musni mencari ikan di sekitar Perairan Karang Jamuang, Selat Madura.
"Total ada 52 ekor ikan paus yang terdampar. Dari jumlah itu yang masih hidup dan tadi pagi dilepas oleh bu gubernur 3 ekor," kata Bupati Bangkalan Abdul Latif Amien Imron di Bangkalan, Jumat.
Bupati Bangkalan mendampingi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemkab Bangkalan.
Sejumlah ikan paus yang sudah mati itu selanjutnya akan dikubur dengan mendatangkan alat berat. Pemprov Jatim juga berkoordinasi dengan Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mengetahui penyebab terdamparnya ikan-ikan itu.
Kejadian ikan berukuran besar terdampar ini bukan kali pertama terjadi di Pulau Madura.
Pada September 2008, warga pesisir Desa Junganyar, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan juga digegerkan dengan penemuan ikan hiu seberat 1 ton dengan panjang 8 meter dan lebar 4 meter di selat Madura (dekat perairan Gresik) tersangkut jaring nelayan.
Selanjutnya, pada 28 Desember 2009, warga perkampungan nelayan di Dusun Bandaran, Kelurahan Pajagan, Kecamatan Kota Bangkalan, juga dihebohkan dengan adanya penemuan seekor ikan hiu tutul seberat 0,5 ton.
Hiu tutul dengan panjang sekitar 4 meter lebih itu, tersangkut jaring salah seorang nelayan, yakni Musni (35), warga setempat. Tepatnya saat Musni mencari ikan di sekitar Perairan Karang Jamuang, Selat Madura.