Minahasa Tenggara (ANTARA) - Dharma Wanita Persatuan (DWP) bersama Tim Penggerak PKK Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara secara gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pencegahan penyebaran COVID-19.
"Sosialisasi untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 sangat penting, karena tidak diketahui sampai kapan pandemi ini akan berakhir," kata Ketua TP-PKK Minahasa Tenggara Djein Leonora Rende di Ratahan, Jumat.
Ia mengungkapkan tentang pentingnya pihaknya selalu mengingatkan kepada masyarakat terkait dengan upaya-upaya memutus mata rantai penularan COVID-19.
"Penularan bisa terjadi kapan saja, baik melalui droplet atau tetesan cairan yang berasal dari batuk, bersin juga melalui kontak pribadi seperti menyentuh dan berjabat tangan dengan seseorang yang tanpa kita ketahui adalah positif," kata Sekretaris Komisi II DPRD Sulawesi Utara itu.
Djein menambahkan penularan juga bisa terjadi saat menyentuh benda atau permukaan yang terdapat COVID-19, seperti menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
“Perlu dilakukan langkah-langkah pencegahan terhadap COVID-19. Laksanakan protokol kesehatan, selalu membawa 'handsanitaizer' (cairan pembersih tangan), sering cuci tangan pakai sabun, beraktivitas di rumah saja, pakai masker jika berada di luar rumah, jaga jarak, hindari kerumunan, dan segera mandi dan ganti pakaian setelah tiba di rumah sehabis bepergian,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Minahasa Tenggara Helni Ratuliu mengatakan pola hidup sehat akan menjadi kunci penting meminimalisasi penyebaran COVID-19.
"Kami sangat mengharapkan masyarakat mematuhi protokol kesehatan. Karena itu menjadi upaya pengendalian penyebaran virus COVID-19," katanya.
Dia menambahkan sampai saat ini masih ada tiga kasus aktif COVID-19, 43 kasus sembuh, dan tiga pasien terkonfirmasi yang meninggal.
Ketua DWP Minahasa Tenggara Lingkan Lalandos Mumehk mengatakan para pengurus akan secara rutin mengampanyekan pencegahan COVID-19.
"Dari sosialisasi ini, kami mendapatkan pemahaman untuk melakukan sosialisasi pencegahan COVID-19," katanya.