Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah sudah menyiapkan dua jenis obat yaitu avigan dan klorokuin fosfat untuk para pasien penyakit saluran pernafasan karena virus corona jenis baru (COVID-19).
"Pemerintah juga telah menyiapkan obat dari hasil riset dan pengalaman beberapa negara untuk bisa mengobati COVID-19 ini sesuai resep dokter," kata Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat.
Menurut Presiden Jokowi, obat tersebut akan disampaikan langsung ke pasien.
"Obat tersebut akan sampai ke pasien melalui dokter keliling dari rumah ke rumah melalui rumah sakit dan puskesmas di kawasan terinfeksi," tambah Presiden.
Presiden juga meminta BUMN farmasi yang memproduksi obat tersebut untuk memperbanyak produksinya
"Antivirus sampai sekarang belum ditemukan dan ini yang saya sampaikan itu tadi obat. Obat ini sudah dicoba oleh 1, 2, 3 negara dan memberikan kesembuhan yaitu avigan kita telah mendatangkan 5.000 dan dalam proses pemesanan 2 juta," ungkap Presiden.
Obat kedua adalah klorokuin fosfat yang sudah digunakan oleh 10 rumah sakit di China untuk pasien COVID-19.
"Kedua, klorokuin, ini kita telah siap 3 juta. Kecepatan ini yang kita ingin sampaikan kita tidak diam tapi mencari informasi-informasi apa yang bisa kita lakukan untuk menyelesaikan COVID-19," tambah Presiden.
Avigan adalah obat favipiravir yang dikembangkan oleh Fujifilm Toyama Chemical. Fujifilm Toyama mengembangkan obat ini pada 2014. Avigan sudah diberikan pada pasien corona di Jepang sejak Februari.
Uji klinis juga sudah dilakukan pada 200 pasien di rumah sakit Wuhan dan Shenzhen. Hasilnya, mereka negatif dalam waktu singkat dan gejala pneumonia sangat berkurang.
Sedangkan klorokuin fosfat yang selama ini dikenal sebagai obat malaria. Klorokuin fosfat merupakan obat sintetis yang memiliki kandungan yang ada dalam kina dan ampuh dalam menanggulangi infeksi parasit yang menyebabkan malaria di aliran darah.
Hingga Jumat (20/3), Indonesia memiliki 369 kasus COVID-19 positif dengan 32 orang meninggal dunia dan tercatat sembuh 17 orang. Artinya rasio kematian pasien COVID-19 sebesar 8 persen.
Hingga Jumat (20/3) siang terkonfirmasi di dunia ada 245.577 orang yang terinfeksi virus Corona dengan 10.050 kematian sedangkan sudah ada 88.486 orang yang dinyatakan sembuh. Kasus di China mencapai 80.967 kasus, di Italia 41.035 kasus, di Iran 18.407 kasus, di Spanyol 18.077, di Jerman 15.343 kasus.
Jumlah kematian tertinggi bahkan saat ini terjadi di Italia yaitu 3.405 orang, disusul China 3.248 kematian, Iran 1.284 orang dan Spanyol 831 orang.
Saat ini sudah ada sekitar 180 negara yang mengonfirmasi kasus positif COVID-19 di negaranya.