Manado (ANTARA) - Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Wagub Sulut), Steven Kandouw mengatakan, Sumpah Pemuda 28 Oktober 2019 adalah momentum menjadi pemuda yang maju.
"Gerakan revolusi mental relevan dalam mewujudkan pemuda maju, dan ciri sebagai pemuda maju adalah berkarakter, berkapasitas dan berdaya saing," sebut Wagub saat upacara Sumpah Pemuda di halaman Kantor Gubernur Sulut di Manado, Senin.
Revolusi mental menurut politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu dijadikan momentum memicu percepatan terwujudnya pemuda maju dan menghasilkan bangsa yang hebat.
Wagub menambahkan, sebagai warga negara berhutang budi kepada para tokoh pemuda tahun 1928 yang telah mendeklarasikan sumpah pemuda untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia sekaligus menjaga keutuhan NKRI.
"Pemuda telah menjadi pelopor membangun kesadaran kebangsaan Indonesia sekaligus komitmen menjaga persatuan dan kesatuan negeri ini. Komitmen kebangsaan mereka harus kita teladani untuk membangun bangsa, menyatukan Indonesia," jelasnya.
Pelaksanaan sumpah pemuda tahun ini bertemakan "Bersatu kita maju", dan tema ini, sebut Wagub diambil atas dasar pentingnya pembangunan kepemudaan untuk melahirkan generasi pemuda yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Selanjutnya, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, inovatif, mandiri, demokratis, kewirausahaan, kepeloporan, dan kebangsaan berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kerangka NKRI.
Ketua DPRD Sulut periode 2014 hingga 2015 ini mengatakan, majunya perkembangan teknologi informasi ibarat dua mata pisau, memberikan jaminan kecepatan informasi sehingga memungkinkan pemuda meningkatkan kapasitas pengetahuan dan pengembangan sumber daya serta daya saing.
Sedangkan di sisi lainnya, informasi-informasi yang bersifat destruktif mulai dari pornografi, narkoba, pergaulan bebas hingga radikalisme dan terorisme masuk dengan mudahnya.