Jakarta (ANTARA) - Mauro Icardi menuntut Inter Milan membayar kompensasi 1,5 juta euro atau sekitar Rp23,4 miliar dan harus membiarkan dia kembali ke tim pertama klub Serie A Italia itu.
Fakta itu terungkap dari dokumen legal yang diajukan Icardi yang menuduh Inter jelas-jelas telah berlaku diskriminatif kepada dia.
Sang penyerang mengatakan, selain dilucuti dari kampanye iklan klub itu dan pengambilan foto jersey baru Inter musim ini, dia juga telah dipaksa berlatih terpisah dari tim pertama (setelah melakukan pemanasan bersama) dan dikeluarkan dari sesi latihan khusus pemain depan yang diarahkan oleh pelatih Inter Antonio Conte.
Bukan hanya itu, Icardi juga dikeluarkan dari grup WhatsApp Inter di mana di grup ini mendapatkan informasi jadwal latihan. Informasi mengenai latihan kepada Icardi disampaikan secara pribadi kepada dia.
Dokumen legal itu menyebutkan bahwa jersey nomor 9 itu telah dirampas dari Icardi "sekalipun dia sudah mencetak 124 gol dalam jersey itu selama lima musim terakhir."
Jersey itu diberikan kepada pemain baru Inter, Romelu Lukaku. Inter juga mendatangkan pemain depan Manchester United lainnya, Alexis Sanchez, dalam status pinjaman.
Icardi menuntut dikembalikan ke sesi latihan penuh dan mengklaim tindakan Inter itu membuat penghasilnya berkurang 20 persen atau sekitar 1,5 juta euro.
"Ini bukan soal uang. Yang menjadi masalah bagi Icardi adalah menjadi bagian integral dari sukses Inter," kata pengacara Icardi, Giuseppe Di Carlo, kepada Sport Mediaset seperti dikutip laman ESPN.
Sumber-sumber ESPN menyatakan bahwa Atletico Madrid sedang bernegosiasi untuk meminjam Icardi dengan opsi beli 70 juta euro.
Icardi telah disebut-sebut bakal pindah ke Juventus atau Napoli, tetapi menurut sumber ESPN, dia lebih suka memilih Atletico karena dia dan keluarganya ingin pindah ke Madrid.
Masalah yang menimpa Icardi mulai muncul sejak Januari lalu, menyangkut sengketa kontrak. Akibatnya, pemain Argentina ini dilucuti dari ban kapten Inter.