Minahasa Tenggara, Sulut (ANTARA) - Kementerian Sosial Republik Indonesia, mengapresiasi Pemkab Minahasa Tenggara yang telah berlakukan pemasangan stiker bertuliskan 'Keluarga Miskin' di setiap rumah warga kurang mampu dan mendapatkan bantuan dari pemerintah.
“Kami sangat mengapresiasi apa program yang dilakukan pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara terlebih khusus Dinas Sosial terkait pemasangan stiker di rumah keluarga yang merasa tidak mampu, sangat membantu mengurangi angka kemiskinan yang ada," kata Misna Wati Ketua Tim Penyuluh Pusat Kementerian Sosial saat melakukan kunjungan kerja di Minahasa Tenggara, Senin.
Kebijakan tersebut dinilai akan efektif, untuk mengurangi para keluarga yang tak layak mendapatkan bantuan dari pemerintah karena mengaku miskin.
"Ini merupakan sanksi moral bagi masyarakat, apalagi yang selama ini masih menerima bantuan berupa PKH dan bantuan lainnya padahal mereka sudah termasuk keluarga yang sangat mampu," ujarnya.
Dikatakannya pula, langkah yang diambil Pemkab Minahasa Tenggara tersebut patut dicontohi kabupaten dan kota di daerah lain.
“Ini adalah langkah yng sangat baik, mudah-mudahan kabupaten dan kota lain bisa mencontohi apa yang dilakukan Pemkab Minahasa Tenggara, nanti kedepan untuk program ini, Sulut akan dijadikan pilot project atau percontohan karena ini baru satu-satunya di Indonesia,” terangnya.
Sementara terkait program tersebut, Kepala Dinas Sosial Pemkab Mitra, Franky Wowor mengatakan, ide pemasangan stiker tersebut dikarenakan Bupati James Sumendap, sangat ingin mengurangi angka kemiskinan.
“Ini adalah ide brilian dari pak Bupati kami. Beliau tak senang warga kabupaten Mitra dikatakan miskin, dan program pemasangan stiker ini bukan saja hanya sampai dipemasangan di setiap rumah warga namun akan dipajang disetiap rumah Ibadah dan mesjid namun itu di waktu mendatang, ” jelasnya.
Lebih lanjut dikatakannya, program pemasangan stiker tersebut ternyata berdampak positif bagi langkah Pemkab, dikarenakan masyarakat yang telah mampu dan masih menerima bantuan dari pemerintah kini menyatakan diri tidak lagi miskin.
“Langkah yang diambil ini sangat berhasil karena dulunya masyarakat yang menerima bantuan sosial untuk keluarga miskin saat ini mereka tidak ingin rumahnya dipasangi stiker, dan itu menandakan mereka bukan lagi keluarga miskin. Diharapkan kedepan bantuan sosial ini akan benar-benar terarah dan tepat sasaran dan penerimannya benar adalah keluarga yang tidak mampu,” tandasnya.***3***
Berita Terkait
Kemenag beri pendampingan perkuat produk halal UMKM Minahasa Tenggara
Sabtu, 2 November 2024 16:34 Wib
BKKBN Sulut dan Pemkab Minahasa Tenggara bersinergi guna turunkan stunting
Rabu, 30 Oktober 2024 11:08 Wib
Kemenag tingkatkan kualitas guru PAI era digital di Minahasa Tenggara
Selasa, 15 Oktober 2024 17:45 Wib
Kemenag wujudkan pembangunan zona integritas di Minahasa Tenggara
Kamis, 3 Oktober 2024 19:24 Wib
Kemenag: Muatan konten pendidikan agama bersifat moderat
Jumat, 20 September 2024 6:12 Wib
BMKG: Gempa tenggara Bolaanguki Sulut akibat subduksi lempeng Sangihe
Kamis, 5 September 2024 16:24 Wib
Presiden Jokowi pamerkan PLTS terapung terbesar di Asia Tenggara
Kamis, 5 September 2024 10:02 Wib
Jein Rende-Ascke Benu diantar ratusan pendukung mendaftar di KPU Minahasa Tenggara
Kamis, 29 Agustus 2024 20:02 Wib