Jakarta (ANTARA) - Capaian ekspor industri mainan menembus 319,93 juta dolar AS pada 2018 atau naik 5,79 persen dibanding perolehan periode sebelumnya sebesar 302,42 juta dolar AS.
"Hal ini sekaligus mampu membuktikan bahwa Indonesia termasuk dalam negara-negara produsen utama untuk beberapa produk mainan unggulan yang telah mendunia,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto lewat keterangannya di Jakarta, Senin.
Utuk itu, Kementerian Perindustrian terus memacu pengembangan industri mainan di dalam negeri.
Apalagi sektor tersebut tergolong padat karya dan berorientasi ekspor. Pada 2017, nilai investasi industri mainan di Indonesia mencapai Rp410 miliar dengan jumlah tenaga kerja yang diserap sebanyak 23.116 orang.
"Contohnya, PT Mattel Indonesia yang telah menyerap tenaga kerja sebanyak 10 ribu orang dengan nilai ekspor dalam kurun lima tahun terakhir rata-rata di atas 150 juta dolar AS per tahun,” kata Menperin.
Airlangga mengaku bangga karena Indonesia adalah produsen boneka merek Barbie terbesar di dunia yang dihasilkan oleh PT Mattel Indonesia.
Perusahaan ini memasok 60 persen ke seluruh pasar global atau telah mengungguli produksi China.
"Jadi, enam dari 10 boneka yang beredar di dunia itu berasal dari Indonesia, dibuat dengan tangan-tangan terampil anak bangsa kita,” ujarnya.
Menariknya lagi, Indonesia memiliki pabrik mobil mainan dengan kapasitas produksi yang cukup besar mencapai 50 juta unit per tahun.
"Pabrik Hot Wheels di Cikarang milik PT Mattel Indonesia adalah industri mobil mini yang kapasitasnya lebih besar 50 kali dari industri otomotif beneran,” ungkapnya.
Hot Wheels merupakan mobil mainan diecastatau dibuat dari bahan logam yang dicetak.