Manado (ANTARA) - Pusat pengamatan gunung api Karangetang, di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), merekomendasikan masyarakat yang tinggal di bantaran sungai yang berhulu dari Gunung Karangetang, agar meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, terhadap ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
"Berdasarkan pemantauan yang kami lakukan, kondisi Gunung Karangetang berada level III, sehingga kami merekomendasikan hal tersebut," kata Pengamat Gunung Karangetang, Yudia Prama Tatipang, di Ondong, Siau.
Dia mengatakan, lahar hujan dan banjir bandang dapat mengalir hingga ke pantai, maka masyarakat harus selalu siap siaga agar dapat menghindari bencana yang bisa mengancam keselamatan.
Selain merekomendasikan masyarakat di bantaran sungai untuk waspada dan siap siaga, Yudia juga merekomendasikan agar masyarakat maupun pengunjung atau wisatawan tidak melakukan aktivitas atau mendekati radius 2,5 kilometer dari kawah dua atau Utara dan kawah utama atau Selatan.
"Bukan hanya di situ, kami juga merekomendasikan agar masyarakat tidak mendekati area perluasan sektoral yakni dari kawah dua sejauh tiga kilometer ke arah Barat Laut dan Barat Laut Utara sejauh empat kilometer," katanya.
Yudia menambahkan, pihaknya merekomendasikan agar pemerintah mengevakuasi masyarakat di Niambangeng, Beba dan Batu Bulan, ke lokasi yang aman, dari guguran lava atau luncuran awan panas dari zona bahaya tersebut.
"Kami juga merekomendasikan masyarakat di area tersebut, supaya menyiapkan masker untuk dipakai sebagai penutup mulut, mengantisipasi potensi bahaya yang bisa terjadi sewaktu-waktu, saat terjadi hujan abu, agar tidak menderita infeksi saluran pernafasan," katanya.
Gunung Api Karangetang erupsi pada Februari lalu dan menyebabkan ratusan waktu di empat kampung dievakuasi, dan sempat tinggal di pengungsian selama lebih dari sepekan, dan merusak jalan di Desa Batu Bulan yang baru diresmikan. ***