Minahasa, (Antaranews Sulut) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun 2019 pada sidang paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di Tondano, Rabu (21/11).
"RAPBD ini memiliki makna strategis yang nantinya akan menjadi program kerja dari Pemkab Minahasa pada tahun 2019. Hal tersebut juga guna mewujudkan visi kami yakni mewujudkan Minahasa yang maju dalam ekonomi dan budaya, berdaulat, adil dan sejahtera," kata Bupati Minahasa Royke Roring.
Dia mengungkapkan, meski dengan postur anggaran belanja yang terbatas, namun pihaknya akan berupaya memaksimalkan kebutuhan publik.
"Walau pun dengan anggaran belanja yang terbatas kita akan tetap memenuhi porsi yang cukup untuk belanja publik, dengan harapan akan mampu memberi multiplayer effect bagi peningkatan sektor-sektor ekonomi masyarakat," ujarnya.
Selain memprioritaskan program daerah, menurut Royke pihaknya juga akan mensinergikan beberapa program strategis dari pemerintah pusat, dan provinsi.
"Kami juga akan melaksanakan beberapa program kegiatan yang merupakan sinergitas antara program pemerintah pusat, dan provinsi," jelasnya.
Dalam rinciannya, APBD 2019 akan menyasar pada beberapa program strategis yakni, dana duka sebesar Rp 11.200.000.000, BPJS Kesehatan (Jamkesda) Rp 35.895.180.000, serta bantuan seragam untuk para siswa sebesar Rp 7.200.000.000.
Selain itu beberapa sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yakni pajak retribusi, dana perimbangan, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah, dengan asumsi total pendapatan pada RAPBD 2019 berjumlah sebesar Rp 1.333.201.938.509.***3***