Manado (ANTARA) - Rektor Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado Oktovian Berty Sompie mengatakan institusinya terus memperkuat kerja dengan Badan Karantina Nasional (Barantin) untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul.
"Kerja sama dengan Barantin sudah berlangsung sejak tahun 2022 sampai sekarang. Waktu itu, Badan Karantina Pertanian masih di bawah Kementerian Pertanian Republik Indonesia," kata dia di Manado, Sulawesi Utara, Minggu.
Implementasi dari kerja sama tersebut yaitu telah dilaksanakan berbagai kegiatan, seperti dalam lingkup pendidikan, kuliah umum, dan magang mahasiswa.
Ia mengatakan dalam lingkup pendidikan ada staf pegawai di Barantin yang sementara ini melanjutkan studi di Unsrat, tersebar di fakultas pertanian, peternakan serta fakultas perikanan dan ilmu kelautan, serta pascasarjana.
Bahkan, katanya, ada alumnus Unsrat yang saat ini sudah bekerja di Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sulawesi Utara
Meski begitu, kata dia, dalam hal penerimaan mahasiswa dari mitra kerja sama, Unsrat tetap menjunjung tinggi profesionalisme akademik di mana calon mahasiswa tersebut tetap wajib menempuh prosedur seleksi sebagaimana mahasiswa lain pada umumnya, baik S1, S2, maupun S3.
Ia mengatakan Unsrat telah memperoleh status akreditasi unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi sehingga citra predikat itu harus ditunjukkan dengan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu tinggi.
Ia menyebut Unsrat memiliki sejumlah pakar, guru besar, para doktor yang diharapkan dapat membantu Barantin dalam melaksanakan kegiatan kerja sama, antara lain di bidang penelitian dan pelatihan.
"Harapan kami setelah MoU (penandatangan nota kesepahaman) ini akan dilanjutkan dengan berbagai perjanjian kerja sama dan kegiatan implementasi dengan intensitas yang cukup aktif," ujarnya.
Sebelumnya, Unsrat kembali menandatangani nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama dengan Barantin yang ditandatangani langsung Kepala Barantin Sahat M Panggabean.