Manado (ANTARA) - Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Sulawesi dan Maluku memetakan 15 kabupaten dan kota di wilayah Sulawesi Utara berpotensi terjadi gerakan tanah di musim hujan.
"Kategori potensi terjadinya gerakan tanah dari menengah hingga tinggi," kata Kepala Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Sulawesi dan Maluku, Juliana D J Rumambi, di Manado, Jumat.
Di Kota Bitung, kata dia, gerakan tanah kategori menengah di Kecamatan Bilalang, sementara kategori menengah hingga tinggi di Kecamatan Girian, Madidir, Maesa, Matuari, Ranowulu, Aertembaga, Lembeh Selatan, dan Lembeh Utara.
Di Kabupaten Bolaang Mongondow, kategori menengah mencakup Kecamatan Bolaang Timur, Bolaang, Dumoga Barat, Dumoga Tengah, Dumoga Timur, Lolayan Pasi Barat, dan nPasi Timur, sementara kategori menengah hingga tinggi yakni Kecamatan Dumoga Tenggara, Dumoga Utara, Lolak, Poigar, dan Sangtombolang.
Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan berada dalam kategori menengah masing-masing di Kecamatan Bolaanguki, Pinolosian, Pinolosian Tengah, Pinolosian Timur, dan Posigadan.
Selanjutnya di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, berada dalam kategori menengah di masing – masing kecamatan yakni Kecamatan Kotabunan, Modayag, Modayag Barat, Nuangan, dan Tutuyan.
Berikutnya, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara semua kecamatan masuk kategori menengah yakni Kecamatan Bintauna, Bolangitang Barat, Bolangitang Timur, Kaidipang, Pinogaluman dan Sangkub.
Untuk Kota Tomohon, semua kecamatan masuk kategori menengah hingga tinggi, masing-masing Kecamatan Tomohon Utara, Tomohon Timur, Tomohon Tengah, Tomohon Barat, dan Tomohon Selatan.
Di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kecamatan Kendahe, Manganitu Selatan, Tabukan Utara Tabukan Selatan, Tabukan Barat, Tabukan Selatan Tenggara, Tahuna Barat, dan Tamako termasuk dalam kategori menengah-tinggi, sementara Kecamatan Manganitu, Tabukan Tengah, Tabukan Selatan Tengah termasuk dalam kategori menengah.
Di Kabupaten Kepulauan Sitaro, semua kecamatan masuk dalam kategori menengah hingga tinggi yaitu Kecamatan Siau Barat, Siau Barat Selatan, Siau Barat Utara, Siau Tengah, Siau Timur, Siau Timur Selatan, Tagulandang, Tagulandang Selatan, Tagulandang Utara, begitu juga dengan Kabupaten Kepulauan Talaud, masing-masing Kecamatan Beo, Beo Selatan, Beo Utara, Damau, Kabaruan, Pulutan, Rainis, dan Tampan Amma.
Selanjutnya, di Kota Kotamobagu, semua kecamatan berada pada kategori menengah yaitu Kotamobagu Barat, Kotamobagu Selatan, Kotamobagu Timur, dan Kotamobagu Utara.
Sedangkan di Kota Manado, yang masuk dalam kategori menengah adalah Kecamatan Bunaken Kepulauan, Kecamatan Sario, Kecamatan Malalayang, dan Wanea berpotensi banjir bandang/aliran bahan rombakan.
Sedangkan yang masuk kategori menengah hingga tinggi adalah Kecamatan Bunaken, Mapanget, dan Pal Dua, Singkil, Tikala, Tuminting, dan Kecamatan Wenang berpotensi banjir bandang/aliran bahan rombakan.
Di Kabupaten Minahasa, wilayah yang masuk kategori menengah yaitu Kecamatan Langowan Timur, Remboken, Langowan Timur, dan Tompaso, sementara kategori menengah-tinggi mencakup Kecamatan Eris, Kakas, Kakas Barat, Kawangkoan, Kawangkoan Barat, Kawangkoan Utara, Kombi, Langowan Barat, Langowan Selatan, Lembeyan Timur, Mandolang, Pineleng, Sonder, Tombariri, Tombariri Timur, Tombulu, Tompaso Barat, Tondano Barat, Tondano Selatan, Tondano Timur, dan Tondano Utara, sementara kecamatan yang berpotensi Banjir bandang / aliran bahan rombakan adalah Kecamatan Pineleng dan Tombulu.
Kabupaten Minahasa Selatan, wilayah kategori menengah meliputi Kecamatan Maesaan, Modoinding dan Tompaso Baru, sementara kategori menengah-tinggi yaitu Kecamatan Amurang, Amurang Barat, Amurang Timur, Kumelembuai, Motoling, Motoling Barat, Motoling Timur, Ranoyapo, Sinonsayang, Suluun Tareran, Tareran, Tatapaan, Tenga, dan Tumpaan.
Di Kabupaten Minahasa Tenggara, kategori menengah di Kecamatan Pusomaen, dan Tombatu Timur, sementara kategori menengah-tinggi di Kecamatan Belang, Pasan, Ratahan, Ratahan Timur, Ratatotok, Silian Raya, Touluaan, Touluaan Selatan, Tombatu, dan Tombatu Utara.
Sedangkan di Kabupaten Minahasa Utara, semua kecamatan dalam kategori menengah-tinggi yakni kecamatan Airmadidi, Dimembe, Kalawat, Kauditan, Kema, Likupang Barat, Likupang Selatan, Likupang Timur, Talawaan, dan Wori.
Sementara kecamatan yang berpotensi banjir bandang/aliran bahan rombakan adalah Kecamatan Kalawat.
"Kami berharap warga yang tinggal di daerah kategori menengah serta menengah-tinggi mewaspadai potensi gerakan tanah saat curah hujan ekstrem," ajak Juliana.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: 15 kabupaten dan kota di Sulut berpotensi dilanda gerakan tanah