Jakarta (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk lewat program BNI Berbagi menyalurkan bantuan untuk tenaga kesehatan yakni perawat dan bidan yang menjadi garda terdepan penanganan COVID-19.
Apresiasi kepada ratusan perawat dan bidan yang tersebar di 17 wilayah BNI tersebut diserahkan langsung secara simbolis oleh Menteri BUMN Erick Thohir di Kota Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu.
“Hari ini sesuai dengan Program CSR BUMN, kami juga ingin agar tenaga kesehatan tidak merasa terlupakan setelah COVID-19,” kata Menteri BUMN Erick Thohir dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Erick menuturkan bahwa perhatian BUMN terhadap para perawat dan bidan oleh BNI merupakan bagian dari upaya memperkuat CSR BUMN menjadi lebih tepat sasaran.
“Saya minta BNI membantu para perawat dan bidan yang sudah sangat berjasa dalam membantu jutaan masyarakat Indonesia tidak hanya dari virus Covid, tetapi juga penyakit lainnya yang membahayakan kesehatan dan nyawa," ujarnya.
Erick berharap apresiasi tersebut dapat memperbaiki kerisauan para tenaga perawat dan bidan selama ini. Seluruh BUMN termasuk BNI ke depannya akan didorong untuk tak hanya menyalurkan CSR tetapi membuat program ini lebih tepat sasaran untuk mengatasi permasalahan lebih spesifik dan berkesinambungan.
"Kami ingin menjaga kegiatan seperti ini terus terjaga. Jangan sampai kita hanya datang ketika minta tolong dan lupa saat pandemi selesai. Dari hati yang terdalam, saya mengucapkan terimakasih atas perjuangan tenaga perawat dan bidan yang memastikan kesehatan masyarakat. Bagi saya, perawat dan bidan adalah pahlawan dalam upaya pemerintah memerangi pandemi,” jelas Erick.
Direktur Hubungan Lembaga BNI Sis Apik Wijayanto yang turut mendampingi penyerahan tabungan secara simbolis mengatakan langkah tersebut merupakan komitmen BNI dalam berperan proaktif guna mendukung terwujudnya ekonomi berkelanjutan. Kali ini, BNI menyelenggarakan program apresiasi tenaga perawat dan bidan khususnya yang bertugas di daerah-daerah.
"Kami harap dana apresiasi ini dapat menjadi penyemangat bagi para tenaga kesehatan untuk melayani masyarakat Indonesia yang masih belum banyak memiliki kemampuan dan akses kesehatan cukup," kata Sis Apik.
Ia menyebutkan Indonesia saat ini kembali menghadapi tantangan yang cukup berat yakni potensi penyebaran varian baru virus omicron. Bahkan, belum ada informasi pasti bagaimana efek varian baru ini, tetapi penyebarannya akhir-akhir ini mulai meningkat.
"Kami berharap para perawat dan bidan di desa-desa ini dapat lebih siap siaga untuk selalu membantu masyarakat tak hanya menjaga tetapi juga meningkatkan kesehatannya," ujar dia.