Manado (ANTARA) - Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sulawesi Utara, Rahel Rotinsulu berharap tenaga kerja usia produktif terus berkompetisi mengembangkan diri mengisi pasar kerja yang tersedia.
"Tingkat pengangguran semakin tinggi karena memang Indonesia, di dalamnya Sulawesi Utara, terjadi apa yang dinamakan bonus demografi," kata Kadisnaker Rahel di Manado, Senin.
Dia menyebutkan bonus demografi menempatkan usia produktif atau usia kerja itu jauh lebih besar dibanding usia tidak produktif.
"Usia produktif ini mulai dari usia 15 tahun sampai 64 tahun. Sehingga yang usianya masih 64 tahun ke bawah dan 15 tahun ke atas itu merupakan kompetitor," katanya menambahkan.
Mahasiswa yang baru lulus, nantinya akan saling berkompetisi mendapatkan pekerjaan untuk mendapatkan nilai kehidupan yang lebih baik.
"Ketika berstatus sebagai mahasiswa maka dikelompokkan dalam bukan angkatan kerja. Akan tetapi setelah selesai wisuda akan dikelompokkan ke dalam angkatan kerja," ujarnya.
Manakala masuk ke dalam kelompok angkatan kerja tersebut, maka tingkat persaingan akan terasa semakin keras, semakin tinggi.
"Karena itu, angkatan kerja memaksimalkan apa yang namanya skill (keahlian), knowledge (pengetahuan) serta attitude (sikap). Ketika angkatan kerja memiliki keahlian dan keterampilan yang setara, maka yang akan ikut menentukan adalah sikap," ujarnya.
Data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah angkatan kerja Sulawesi Utara berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Februari 2024 sebanyak 1,34 juta orang, atau naik 26,13 ribu orang dibanding Februari 2023.
Sementara, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) naik sebesar 0,67 persen.*