"Dalam upaya menyukseskan pengembangan TSTH2, Karantina Sulawesi Utara jalin kolaborasi kuat bersama banyak instansi dalam mengakomodir pengumpulan dan pengiriman bibit tanaman herbal," kata Ketua Tim Kerja Karantina Tumbuhan Dwi Rachmanto, di Manado, Selasa (20/8).
Dia mengatakan pihaknya menggandeng pemerintah daerah di kota/kabupaten hingga TNI Angkatan Darat se-Sulawesi Utara.
Pengumpulan tanaman herbal ini, katanya, dipusatkan ke Kantor Balai Karantina Sulawesi Utara. Selanjutnya tanaman-tanaman tersebut akan mendapatkan tindakan karantina sesuai standar operasional prosedur (SOP) sebelum diberangkatkan dari Bandara Sam Ratulangi Manado, menuju Bandara Silangit di Sumatera Utara.
Dwi Rachmanto menjelaskan untuk memastikan bibit tanaman herbal tersebut aman, sehat, serta bebas dari Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK), petugas Karantina Sulawesi Utara akan melakukan tindakan pemeriksaan fisik, dilanjutkan dengan perlakuan berupa pemberian nematisida sistemik untuk mengendalikan nematoda.
Setelah bibit tanaman dipastikan aman dan sehat, katanya, Karantina Sulawesi Utara juga akan menjalin kerja sama dengan jasa ekspedisi dan maskapai penerbangan untuk bersinergi menyukseskan pengiriman bibit ke daerah tujuan.